Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Dua pejabat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) pada hari Jumat membunyikan alarm inflasi AS yang lamban dan menyerukan respon segera mendukung pemangkasan suku bunga pada tahun ini.
Mengutip Reuters, Jumat (21/6), Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan dalam sebuah artikel bahwa ia telah membantah memotong suku bunga 50 basis poin dalam pertemuan penetapan kebijakan The Fed pekan ini.
Menurutnya tindakan agresif memangkas suku bunga diperlukan untuk menjangkar kembali ekspektasi inflasi yang telah turun di bawah target The Fed yakni 2%.
Kashkari menyerukan agar The Fed berjanji tidak menaikkan suku bunga sampai inflasi inti, suatu ukuran yang menghilangkan harga gas dan pangan yang volatil, kembali ke target dengan cara berkelanjutan.
"Saya percaya FOMC harus mengambil tindakan yang kuat untuk menjangkar kembali ekspektasi inflasi pada target 2% kami dan mendukung pertumbuhan lapangan kerja yang kuat, pertumbuhan upah yang lebih tinggi, dan ekspansi ekonomi yang berkelanjutan," kata Kashkari, yang tidak memiliki hak suara pada kebijakan moneter The Fed komite tahun ini.
Dalam pernyataan terpisah, Presiden Federal Reserve St. Louis James Bullard mengatakan dia tidak setuju pada pertemuan minggu ini karena dia merasa inflasi yang lemah dan ketidakpastian tentang prospek pertumbuhan ekonomi membutuhkan penurunan suku bunga.
"Langkah-langkah inflasi telah menurun secara substansial sejak akhir tahun lalu dan saat ini berjalan sekitar 40 hingga 50 basis poin di bawah target inflasi 2% FOMC," kata Bullard.
Pernyataan kuat yang luar biasa dari pasangan pembuat kebijakan, dibuat pada hari pertama bahwa pembuat kebijakan Fed diizinkan untuk berbicara setelah pertemuan penetapan suku bunga, menggarisbawahi perpecahan yang mendalam di bank sentral tentang bagaimana mengatasi perlambatan pertumbuhan dan inflasi.
Proyeksi ekonomi dari para pembuat kebijakan Fed yang dirilis Rabu menunjukkan delapan dari 19 berpendapat mereka perlu menurunkan suku bunga pada akhir tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News