Reporter: Muhammad Khairul | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Tingkat risiko berinvestasi atau credit default swap (CDS) Indonesia kembali naik. CDS Indonesia untuk utang berjangka lima tahun, Rabu (27/6), naik menjadi 204,665 dibanding posisi per awal pekan lalu (18/6), yaitu 186,444. Namun, CDS, Kamis (28/6), kembali turun, menjadi 204,090.
CDS untuk jangka waktu 10 tahun juga naik menjadi 264,530, Rabu (27/6), dari 238,270 pada awal pekan lalu. Pada Kamis (28/6) CDS jangka waktu 10 tahun kembali turun di angka 263,775.
David Sumual, ekonom Bank BCA, mengatakan, biaya premi untuk menjamin obligasi negara-negara emerging market memang cenderung naik termasuk Indonesia. “Investor melihat ada potensi emerging market terseret krisis Eropa yang belum menunjukkan sinyal perbaikan. Ini tercermin dari harga minyak yang terus turun,” ujar dia.
Ia menambahkan, investor, khususnya hedge fund dengan horison investasi jangka pendek, cenderung menaruh dananya di safe haven asset seperti dollar Amerika Serikat. "Pertemuan pemimpin Uni Eropa pekan ini memang signifikan pengaruhnya terhadap masa depan Eropa," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News