CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Keuntungan di Pasar Sekunder Terbatas, ORI021 Lebih Baik Dipegang Sampai Jatuh Tempo


Selasa, 01 Maret 2022 / 11:12 WIB
Keuntungan di Pasar Sekunder Terbatas, ORI021 Lebih Baik Dipegang Sampai Jatuh Tempo
ILUSTRASI. Pada 15 April 2022 mendatang, ORI021 sudah dapat dijual di pasar sekunder.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Instrumen Obligasi Ritel Indonesia seri ORI021 tercatat hanya memiliki holding period satu kali. Artinya, pada 15 April 2022 mendatang, ORI021 sudah dapat dijual di pasar sekunder.

Dengan rencana The Fed yang menaikkan suku bunga acuan pada Maret ini, pergerakan harga obligasi diramal akan cukup fluktuatif. Belum lagi, adanya pertimbangan apakah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk ikut segera menaikkan suku bunga acuan atau tidak. Lantas seperti apa potensi menjual ORI021 di pasar sekunder?

Head of Fixed Income Trimegah Asset Management Darma Yudha meyakini bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuan mengingat inflasi Amerika Serikat (AS) yang sudah tinggi. Kendati begitu, ia menyangsikan BI akan mengikuti jejak The Fed.

Baca Juga: Melihat Potensi Menjual ORI021 di Pasar Sekunder

Menurut dia, saat ini angka inflasi Indonesia masih berada dalam rentang wajar dan belum ada tanda-tanda naik signifikan ke depannya. Selain itu, nilai tukar rupiah juga cenderung stabil. Ditambah lagi, pertumbuhan ekonomi Indonesia secara umum belum kembali ke level sebelum pandemi. 

“Jadi BI belum akan naikkan suku bunga acuan walaupun The Fed memutuskan menaikkan suku bunga. Kenaikan (suku bunga) mungkin baru akan terjadi di paruh kedua nanti,” kata Yudha kepada Kontan.co.id.

Dengan alasan tersebut, Yudha meyakini menjual ORI021 di pasar sekunder cenderung kurang menguntungkan karena insentif upside yang terbatas. Apalagi, pergerakan harga ORI di pasar sekunder secara historis memang cenderung tidak signifikan. 

Baca Juga: Kupon SR016 Lebih Tinggi, Minat Investor Berpotensi Meningkat

Ditambah lagi, dia melihat, besarnya jumlah pembelian ORI021 turut membuat pergerakan harganya di pasar sekunder semakin terbatas. Sebagai informasi, ORI021 berhasil terjual hingga Rp 25,07 triliun. Menurut Yudha, suplai ORI021 tergolong besar, sehingga membuat kenaikan harga berpotensi tidak seberapa.

“Apalagi, secara karakteristik, investor obligasi ritel itu memang hold to maturity (dipegang sampai jatuh tempo). Lagipula, kalau dijual, investor juga belum tau mau menempatkan dana tersebut ke instrumen apa mengingat deposito bunganya juga masih rendah,” tutup Yudha.

Oleh karena itu, Yudha meyakini, tidak akan banyak investor yang melakukan penjualan ORI021 di pasar sekunder. Terlebih menurutnya, jauh lebih menguntungkan untuk memegang ORI021 hingga jatuh tempo, alih-alih menjualnya di pasar sekunder.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×