kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Ketimbang pemilu, tren perubahan suku bunga lebih jadi sorotan pasar


Kamis, 11 April 2019 / 20:03 WIB
Ketimbang pemilu, tren perubahan suku bunga lebih jadi sorotan pasar


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang pesta demokrasi, PT Panin Asset Management yakin tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari kondisi pasar. Justru perhatian pelaku pasar saat ini cenderung terkait potensi tren perubahaan suku bunga baik di Indonesia maupun di Amerika Serikat (The Fed).

"Tahun pemilu tahun yang bagus, enggak ada yang perlu dikhawatirkan. Siapapun yang menang, dampaknya ke bursa sekitar seminggu, setelah itu kondusif lagi," kata Direktur Panin Asset Management Rudiyanto kepada Kontan.co.id, Kamis (11/4).

Seiring dengan perkembangan ekonomi global yang terjadi saat ini, keputusan The Fed untuk kembali menaikkan suku bunga acuannya di tahun ini tengah menjadi sorotan. Hal tersebut juga bakal berpengaruh pada tren suku bunga BI. "Kita lebih mencermati rencana perubahan suku bunga, seperti kapan itu terjadi, turunnya berapa, itu lebih jadi perhatian," jelasnya.

Dengan kemungkinan adanya perubahan suku bunga yang berpeluang turun tersebut, Rudiyanto menilai sektor properti jadi pilihan menarik untuk saat ini. Mengingat, dalam beberapa tahun terakhir tren harga properti cenderung turun dan sudah berada di level bottom. "Walaupun sektor properti belum akan balik dengan cepat, tapi dengan kecenderungan suku bunga turun, sektor properti bisa dilirik," ungkapnya.

Seiring dengan tren perubahan suku bunga tersebut, investasi di aset saham dan obligasi menjadi lebih menarik. Apalagi, Rudiyanto mengatakan saat ini pergerakan obligasi sudah mulai menanjak diikuti saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×