Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
Di luar itu, ada juga safe haven berupa mata uang dollar AS dan Yen Jepang, syaratnya harus memperhatikan fluktuasi saat kondisi ekonomi membaik, jika tidak maka akan terkoreksi.
"Dari semua instrumen, yang cukup menarik dijadikan safe haven saat ini adalah SUN seperti ORI, SBR dan Obligasi Negara berkupon tetap. Mengingat, saat ini instrumen-instrumen tersebut memberikan tingkat imbal hasil yang pasti dan menarik," jelasnya.
Pilihan lainnya yakni deposito, fungsinya untuk memenuhi keperluan jangka pendek dan memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi. Sedangkan untuk instrumen seperti emas, Budi menilai masih dapat menjadi pilihan sebagai instrumen diversifikasi dan hedging.
Baca Juga: Darurat corona, OJK perpanjang batas penyampaian laporan dan RUPS emiten dua bulan
Di samping itu, Budi menganjurkan masyarakat untuk lebih konservatif dalam menentukan porsi portofolionya, berkaca pada kondisi saat ini. Untuk investor agresif bisa menempatkan 40% dananya pada aset yang bersifat fixed income, 30% pada money market dan sisanya 30% di saham.
"Untuk yang konservatif dianjurkan untuk lebih mengalokasikan dananya ke instrumen money market sebanyak 70% dan sisanya 30% ditempatkan pada instrumen pendapatan tetap," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News