kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ketidakpastian Masih Tinggi, Yield di Lelang SUN Hari Ini Naik


Selasa, 19 Juli 2022 / 19:36 WIB
Ketidakpastian Masih Tinggi, Yield di Lelang SUN Hari Ini Naik
ILUSTRASI. Lelang Surat Utang Negara (SUN) hari ini, Selasa (19/7), masih belum kembali mengundang minat tinggi para investor.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lelang Surat Utang Negara (SUN) hari ini, Selasa (19/7), masih belum kembali mengundang minat tinggi para investor. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, jumlah penawaran yang masuk pada lelang kali ini tercatat Rp 29,46 triliun.

Penawaran di lelang SUN ini memang naik dibandingkan dengan lelang SUN sebelumnya yang hanya Rp 25,98 triliun. Namun, jumlah penawaran di bawah Rp 30 triliun terbilang rendah mengingat lelang SUN dalam kondisi normal bisa dengan mudah menjaring penawaran hingga Rp 50 triliun ke atas.

Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C Permana tak menampik rentetan rendahnya jumlah penawaran masuk pada lelang SUN belakangan ini memang cukup mengecewakan. Namun, ia menyebut hal ini masih dapat dimaklumi karena kondisi pasar keuangan memang diselimuti ketidakpastian yang cukup tinggi.

Baca Juga: Pemerintah Lelang 7 Seri SUN pada 19 Juli, Target Indikatif hingga Rp 22,5 Triliun

Hal ini tak terlepas dari tingginya inflasi Amerika Serikat (AS) untuk bulan Juni yang mencapai 9,1%, atau yang tertinggi dalam 41 tahun terakhir. Imbas dari tingginya inflasi tersebut adalah menguatnya ekspektasi pasar terhadap sikap The Fed yang akan kembali agresif pada FOMC meeting akhir bulan ini.

“Dari dalam negeri, investor juga tengah menunggu sikap Bank Indonesia (BI) terkait kenaikan suku bunga BI7DRR pada Rapat Dewan Gubernur (RDG). Sehingga akhirnya menahan diri terlebih dahulu,” terang Fikri kepada Kontan.co.id, Selasa (19/7).

Di satu sisi, beberapa hari terakhir porsi kepemilikan BI di SUN juga terus mengalami penurunan. Ia bilang, hal ini membuat investor bertanya-tanya yang pada akhirnya semakin mempertegas posisi mereka untuk wait and see.

Kalaupun BI nantinya menaikkan suku bunga, Fikri melihat, tekanan yang ada di pasar saat ini belum akan mereda. Meski begitu, kenaikan suku bunga setidaknya bisa menahan tekanan di dalam negeri tidak lebih parah. Naiknya BI7DRR diekspektasikan tidak membuat capital outflow berlanjut.

Pada lelang kali ini, Fikri menyebut, kualitas lelang SUN kurang optimal. Hal ini tercermin dari spread antara yield terendah dan tertinggi yang masuk pada masing-masing seri terlampau lebar, khususnya pada seri FR0090 dan FR0091 yang mencapai 30 bps.

“Yield tinggi yang diminat peserta lelang SUN semakin memperlihatkan kekhwatiran para investor. Di satu sisi, pemerintah cenderung tidak gegabah dan memenangkan yield yang memang sesuai kondisi pasar sekunder,” imbuhnya.

Adapun, pada lelang SUN kali ini pemerintah hanya memenangkan penawaran yang masuk sebesar Rp 11,87 triliun. Angka tersebut di bawah target indikatif semula yang sebesar Rp 15 triliun.

Baca Juga: Jumlah Penawaran Masuk di Lelang SUN Hari Ini Rp 29,46 Triliun, Investor Wait and See

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×