kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.737   50,00   0,30%
  • IDX 6.760   11,40   0,17%
  • KOMPAS100 976   2,82   0,29%
  • LQ45 758   0,75   0,10%
  • ISSI 215   1,04   0,49%
  • IDX30 393   0,29   0,07%
  • IDXHIDIV20 469   -1,80   -0,38%
  • IDX80 111   0,26   0,23%
  • IDXV30 114   -0,23   -0,20%
  • IDXQ30 129   0,06   0,05%

Aset Kripto Disebut Bisa Bantu Topang Rupiah, Ini Penjelasannya


Rabu, 30 April 2025 / 07:15 WIB
Aset Kripto Disebut Bisa Bantu Topang Rupiah, Ini Penjelasannya
ILUSTRASI. Pemerintah harus memperbaiki cadangan dana kita. Danantara mungkin harus punya strategi Bitcoin reserve seperti negara-negara lain


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai tukar rupiah yang sejak awal tahun masih cenderung melemah dapat menjadi ancaman bagi ekonomi Indonesia. Sebagai upaya penanganannya, aset kripto dapat dilibatkan dalam proyek-proyek besar seperti Danantara.

Founder dan CEO Triv Gabriel Rey dalam acara Cryptalk with Triv di Jakarta, Selasa (29/4) menyoroti devaluasi alias penurunan nilai tukar rupiah terhadap berbagai mata uang yang mulai mengkhawatirkan.

“Pemerintah harus memperbaiki cadangan dana kita. Danantara mungkin harus punya strategi Bitcoin reserve seperti negara-negara lain,” ungkap Gabriel.

Baca Juga: Bitcoin Sempat Tembus US$95.000, Ini Cara Jual-Beli Kripto yang Aman untuk Pemula

Jadi, lanjut Gabriel, intervensi pemerintah dalam mempertahankan nilai rupiah tak hanya bergantung dari surat utang negara seperti yang selama ini dilakukan.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Transformasi Teknologi dan Digital Teguh Anantawikrama mengakui pentingnya aset digital seiring zaman yang terus berkembang.

“Mungkin kita bisa mendalami lebih lanjut untuk melihat potensi kripto dalam membantu resiliensi,” sebut Teguh.

Ia mengakui adanya potensi resiliensi pada aset digital seperti kripto, di samping manfaat lainnya seperti kemudahan pajak dan biaya transaksi yang minim. Maka dari itu, ia sendiri mengimbau adopsi aset digital yang lebih masif untuk menggerakkan ekonomi negara secara keseluruhan.

Baca Juga: Luno Tawarkan Aset Kripto Baru, Investor Diingatkan Waspadai Risiko

“Kalau kita tidak lakukan itu sekarang, setelah bulan ketujuh, maka yang akan terjadi pada kuartal I tahun depan, rupiah akan drop jauh lebih buruk daripada tahun 1998. Artinya, kita tidak punya kekuatan lagi di regional,” lanjut Teguh.

Dalam skenario terburuk, Teguh menyebut rupiah bisa menyentuh Rp 19.000 per dolar AS. Namun, ia yakin titik terjauh itu tak akan tersentuh jika komitmen untuk menggerakkan ekonomi dengan berbagai cara, termasuk perputaran aset digital, bisa diwujudkan. 

Selanjutnya: Catat Ini 3 Emiten yang Masuk Cum Date Hari Ini, Rabu (30/4)

Menarik Dibaca: Rekomendasi 6 Tontonan Film dan Serial Tentang Obsesi Gila, Ada You di Netflix

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×