kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ketidakpastian ekonomi global akan membuat harga emas semakin berkilau


Senin, 23 September 2019 / 15:38 WIB
Ketidakpastian ekonomi global akan membuat harga emas semakin berkilau
ILUSTRASI. Emas batangan


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pada akhir pekan lalu, pejabat pemerintah China secara tiba-tiba membatalkan kunjungannya ke wilayah pertanian di Amerika Serikat (AS). Pembatalan ini tidak sesuai ekspektasi pasar yang menginginkan hasil positif atas perundingan yang terjadi antara pejabat AS dan China akhir pekan lalu.

Pembatalan kunjungan tersebut menyebabkan harga emas kontrak 3 bulanan mengalami kenaikan di awal pekan ini.

Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 15.17 WIB, harga emas untuk kontrak Desember 2019 berada di level US$ 1525,40 per ons troi. Hal tersebut menandakan adanya kenaikan sebesar 0,68% dari pekan lalu.

Baca Juga: Harga emas spot jelang sore naik 0,12% di level US$ 1.518,69 per ons troi

Pada akhir pekan lalu, harga emas kontrak 3 bulanan tersebut berada di level US$ 1515.10 per ons troi.

Analis Asia Trade Futures Deddy Yusuf mengatakan bahwa pembatalan kunjungan tersebut menambah ketidakpastian pada situasi perang dagang. Ia bilang hal ini menimbulkan pertanyaan pada investor mengenai negosiasi dagang yang rencananya diadakan pada awal bulan Oktober akan terjadi atau tidak.

“Padahal investor pada awal pekan lalu berharap negosiasi dagang di awal bulan depan dapat terlaksana serta edkspektasinya juga besar,” ujar Deddy.

Deddy juga mengemukakan bahwa presiden AS Donald Trump sempat memberikan pernyataan bahwa dengan kondisi ekonomi saat ini, Trump bisa kembali mengaktifkan tarif impor terhadap China.

Sebelumnya, Trump menunda kenaikan tarif impor tersebut yang rencananya berlaku pada 1 Oktober 2019. “Bisa saja dengan kondisi ini, Trump bisa menaikkan tarif impor ini lebih awal dari yang diperkirakan semula,” jelas Deddy.

Selain itu, Deddy berpendapat sentimen positif emas juga datang dari kondisi geopolitik di Timur Tengah. Ia menyampaikan bahwa masih ada kekhawatiran akan terjadinya serangan terbuka yang dilakukan oleh Arab Saudi dan sekutunya terhadap Iran.

Ia juga bilang bahwa akhir pekan lalu AS juga sudah menambah pasukannya di Arab Saudi. “Emas juga masih belum lepas dari kekhawatiran investor terhadap kondisi di Timur Tengah,” ujar Deddy.

Baca Juga: KEIN: Pembangunan PLTN siap dukung suplai listrik ke Industri dan Ibukota baru

Deddy juga berpendapat bahwa timbul adanya kekhawatiran terhadap resesi yang terjadi di AS. Kekhawatiran ini bisa menambah sentimen positif bagi emas sendiri.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×