Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli
Faktor lain yang membuat Ibrahim optimistis rupiah bisa kembali menguat adalah keputusan pemerintah yang tidak gegabah dalam menangani penyebaran virus corona.
Meski memang dalam masa melawan virus korona, Ibrahim memproyeksikan volatilitas rupiah masih akan terjadi cukup tinggi. Namun, Ibrahim memproyeksikan ketahanan rupiah akan mentok di Rp 17.000 per dollar AS.
Baca Juga: Jelang siang, rupiah melemah tipis ke level Rp 16.339 per dolar AS
Sementara, Ekonom Pefindo Fikri C. Permana memproyeksikan skenario terburuk pelemahan rupiah berada di rata-rata Rp 18.800 per dollar AS.
Dengan catatan, risiko yang lebih tinggi mungkin terjadi apabila pandemi corona belum mereda hingga Juni mendatang. Namun, Fikri menegaskan melihat situasi saat ini, ia optimistis rupiah belum akan bergerak mencapai level terburuk versinya.
"Angka antara Rp 14.300 per dollar AS hingga Rp 16.600 per dollar AS selama 2020 tampaknya masih cukup rasional," kata Fikri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News