Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Selasa (17/12), ditutup menguat 0,53% dari penutupan perdagangan kemarin ke level 6.244,35.
Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan, pergerakan hari ini didorong oleh sentimen eksternal terkait kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS)-China.
Baca Juga: Hingga kuartal III-2019, Bukit Asam (PTBA) telah lampaui kuota wajib DMO batubara
Di mana pada pertemuan akhir pekan lalu, AS resmi menunda pengenaan tarif impor barang China yang awalnya akan berlaku pada 15 Desember kemarin.
"Selain itu pasar juga kian optimis pasca kedua negara sepakat untuk menyelesaikan perjanjian fase pertama pada Januari 2020," jelas Sukarno, Selasa (17/12).
Sedangkan dari dalam negeri, penguatan IHSG didorong oleh adanya sentimen positif dari aksi window dressing. Sukarno mengatakan, pada detik terakhir, saham BBCA melesat.
Baca Juga: Terpopuler: Saham GOOD dan MYOR anjlok, Sri Mulyani ogah lindungi kejahatan korporasi
Hal ini juga menjadi pendorong utama kenaikan IHSG. Adapun, BBCA ditutup di level Rp 32.500 atau naik 2,2% dari penutupan perdagangan kemarin.
Dengan sentimen tersebut, Sukarno memproyeksikan IHSG masih akan melanjutkan penguatan. Dia memprediksi IHSG akan bergerak di level 6.210-6.301.
Sukarno menambahkan besok IHSG berpeluang untuk turun terlebih dahulu sebelum melanjutkan penguatan. Namun, apabila IHSG turun, Sukarno mengatakan itu hanya aksi profit taking sementara.
Baca Juga: Rekomendasi teknikal saham PTBA, AKRA dan SILO pada perdagangan, Selasa (17/12)
"IHSG besok diproyeksikan masih berpeluang melanjutkan penguatan, karena secara teknikal indeks dalam tren naik dan aktivitas window dressing bisa jadi faktor utama," jelas dia.
Esok hari, Sukarno merekomendasikan investor untuk membeli saham-saham perbankan yaitu BBRI, BMRI, BBCA, BBTN dan BBNI. Pasalnya hari ini asing juga mencatatkan net buy pada saham-saham tersebut kecuali BBNI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News