Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (IDPR) berhasil menekan rugi bersih sepanjang 2021. Rugi bersih emiten yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi pondasi ini turun 63,96% yoy menjadi Rp 138,66 miliar dari tahun sebelumnya Rp 384,75 miliar.
Perbaikan bottom line ini seiring dengan kenaikan pendapatan sebesar 33,75% menjadi Rp 872,57 miliar. Padahal tahun sebelumnya, perusahaan yang kerap disebut dengan nama Indopora ini mencapai Rp 652,35 miliar.
Beban pokok pendapatan tercatat berhasil ditekan 3,56% menjadi Rp 851,62 miliar. Sehingga Indopora berhasil mencatatkan laba kotor sebesar Rp 20,95 miliar dibandingkan tahun lalu yang mencatatkan rugi kotor sebesar Rp 230,73 miliar.
Baca Juga: Kinerja bisnis Indonesia Pondasi Raya (IDPR) terdampak pandemi corona (Covid-19)
Beban usaha IDPR turun menjadi Rp 110,92 miliar dari sebelumnya Rp 127,84 miliar. Hanya saja, beban lain-lain tercatat naik menjadi Rp 24,28 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 60,21 juta. Lalu, pendapatan lain-lain juga turun menjadi Rp 11,56 miliar dari tahun 2020 sebesar Rp 21,5 miliar.
Akibatnya, Indonesia Pondasi Raya mencatatkan rugi usaha sebesar Rp 102,7 miliar. Kerugian usaha Indopora turun dari Rp 337,13 miliar di tahun 2020.
Baca Juga: Proyek delay, Indonesia Pondasi Raya (IDPR) menelan kerugian di tahun lalu
Pendapatan keuangan IDPR turun menjadi Rp 50,96 juta dari sebelumnya Rp 606,94 juta. Akan tetapi, Indopora juga mampu menekan pos bagian rugi dari ventura bersama menjadi Rp 84,54 juta dari sebelumnya Rp 263,88 juta. Selain itu, beban keuangan juga turun menjadi Rp 40,33 miliar dari tahun 2020 sebesar Rp 43,18 miliar.
Pada akhir 2021, total aset IDPR tercatat turun tipis atau 0,66% menjadi Rp 1,49 triliun. Total liabilitas naik 18,33% menjadi Rp 877,13 miliar dan total ekuitas turun 19,15% menjadi Rp 620,57 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News