kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Keperkasaan rupiah tak berdampak signifikan pada Prodia Widyahusada (PRDA)


Senin, 27 Januari 2020 / 15:11 WIB
Keperkasaan rupiah tak berdampak signifikan pada Prodia Widyahusada (PRDA)
ILUSTRASI. Penggunaan Laboratory Automation (TLA) di Prodia


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terjadi sepanjang tahun ini belum berdampak signifikan pada PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA). 

Corporate Secretary Assistant Manager PRDA Dinar Primasari mengatakan, perusahaan dan mitra usaha yang menyediakan alat ataupun bahan baku laboratorium telah membuat kesepakatan di awal terkait perubahan nilai kurs.

“Sehingga sudah ada mitigasi berupa rentang angka yang disepakati sehubungan dengan naik atau turunnya kurs tersebut,” ujar Dinar.

Baca Juga: Prodia Widyahusada (PRDA) menargetkan 5-7 outlet baru tahun ini

Lebih lanjut, Dinar mengatakan emiten yang bergerak di bidang kesehatan ini tidak mengandalkan impor untuk penyediaan alat atau bahan baku laboratorium. Saat ini, PRDA memiliki beberapa mitra usaha untuk penyediaan alat dan bahan baku laboratorium yang berasal baik dari lokal maupun luar negeri.

Sehingga, kerjasama dengan para mitra usaha ini menjunjung tinggi prinsip saling menguntungkan, efisien, efektif, dan dapat bermanfaat optimal bagi PRDA.

Lebih lanjut untuk meminimalkan impor, PRDA telah bekerjasama dengan beberapa mitra usaha dalam hal penyediaan alat atau bahan baku laboratorium. Bentuk kerjasama ini, misalnya berupa pinjam pakai alat kesehatan.

Baca Juga: Prodia (PRDA) dan Panca Budi (PBID) belum serap 100% dana IPO, ini alasannya

Dengan kerjasama ini, PRDA dapat menggunakan alat kesehatan dari mitra usaha dan membeli dari mitra usaha tersebut dengan harga yang telah disepakati antara kedua belah pihak.

Untuk diketahui, PRDA telah menyediakan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 350 miliar. Jumlah ini sama dengan alokasi capex PRDA tahun lalu.

“Anggaran capex ini sebagian besar akan digunakan untuk pengembangan sistem teknologi informasi, pengembangan jejaring outlet dan peningkatan kualitas layanan,” pungkas Dinar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×