kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kepemilikan Barito Pacific (BRPT) di TPIA akan turun jadi 34,54% setelah rights issue


Rabu, 25 Agustus 2021 / 13:17 WIB
Kepemilikan Barito Pacific (BRPT) di TPIA akan turun jadi 34,54% setelah rights issue
ILUSTRASI. Kepemilikan BRPT terhadap TPIA akan turun dari 41,88% menjadi 34,54%.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) akan menggelar rights issue 3,79 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 4.082 per saham.

Dalam aksi ini, TPIA akan mengantongi dana segar sebesar Rp 15,49 triliun. Chandra Asri akan menggunakan dana hasil rights issue untuk pembangunan pabrik baru berupa kompleks petrokimia terintegrasi oleh CAP-2.

Namun, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) selaku pemegang 41,88% saham Chandra Asri memutuskan untuk tidak ambil hak atas rights issue tersebut. Alhasil kepemilikan BRPT terhadap TPIA akan turun dari 41,88% menjadi 34,54%.

Analis Erdikha Elit Sekuritas Regina Fawziah menilai, walaupun kepemilikan saham pada Chandra Asri akan terdilusi, BRPT justru tidak akan mengalami efek yang signifikan. Menurut dia, meskipun terdilusi, kepemilikan BRPT terhadap TPIA masih menjadi yang paling besar dibandingkan pemegang saham lainnya. 

Baca Juga: Chandra Asri (TPIA) rights issue, BRPT, Prajogo Pangestu, dan Marigold alihkan hak

“Sekalipun nanti yang terjadi skema di mana seluruh pemegang saham TPIA kecuali SCG Chemicals tidak melaksanakan haknya, maka Top Investment sebagai pembeli siaga akan memiliki 12,18% saham TPIA setelah rights issue. Tetap saja, porsi BRPT masih lebih besar daripada itu,” kata Regina ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (24/8).

Adapun, BRPT baru saja merilis kinerjanya pada paruh pertama tahun ini yang mencatatkan kinerja apik. Tercatat, emiten petrokimia ini membukukan pendapatan US$ 1,56 miliar atau naik 41% secara year on year (yoy). Dari segi bottom line, BRPT juga berhasil membalikkan kerugian menjadi laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 95,49 juta. 

Regina memaparkan, kinerja apik BRPT tidak terlepas dari kenaikan harga jual rata-rata produk petrokimia, terutama untuk olefins dan polyolefins. Tak hanya itu, kinerja BRPT juga didorong oleh TPIA yang memiliki margin produk yang cukup baik. Ditambah lagi,  kontribusi yang cukup stabil dari Star Energy pada paruh pertama tahun ini.

Baca Juga: Chandra Asri (TPIA) akan rights issue dengan target dana Rp 15,49 triliun

Regina melihat saat ini harga saham BRPT masih cukup menarik. BRPT diperdagangkan dengan PER 38,04x. Sedangkan berdasarkan rata-rata PE selama satu tahun, BRPT memiliki PE sebesar 152,16x. 

Artinya, dia melihat masih ada potensi bagi BRPT menguat hingga jangka menengah selama harga minyak masih bergerak konsolidasi. Regina pun merekomendasikan buy jika mampu menembus level Rp 1.100 dengan resistance yang diuji Rp 1.200 dan support Rp 1.040.

Baca Juga: Berkinerja apik pada semester I, berikut rekomendasi saham Barito Pacific (BRPT)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×