kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.942.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.395   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.907   -61,50   -0,88%
  • KOMPAS100 997   -14,27   -1,41%
  • LQ45 765   -9,88   -1,28%
  • ISSI 225   -2,18   -0,96%
  • IDX30 397   -4,54   -1,13%
  • IDXHIDIV20 466   -5,69   -1,21%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 115   -1,15   -0,99%
  • IDXQ30 128   -1,29   -0,99%

Kepemilikan asing di SUN menembus Rp 200 triliun


Minggu, 27 Februari 2011 / 21:16 WIB
Kepemilikan asing di SUN menembus Rp 200 triliun
ILUSTRASI. Awan gelap menyelimuti langit di salah satu kawasan di Jakarta, Rabu (11/12/2019).


Reporter: Haris Hadinata, Bambang R., Petrus D., Avanty N. |

JAKARTA. Nilai dana asing yang parkir di Surat Utang Negara (SUN) mencetak rekor baru. Menurut data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan, dana asing berupa SUN, per 24 Februari, sebesar Rp 201,34 triliun.

Pada 23 Februari, nilai dana asing di SUN bahkan sempat mencapai Rp 201,51 triliun. Ini angka tertinggi dalam sejarah.

Lonjakan dana asing di SUN terjadi tak lepas dari konflik di Timur Tengah. "Krisis di Timur Tengah telah memicu perpindahan dana ke negara emerging market yang stabil dengan prospek fundamental ekonomi yang baik," tutur Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto, Jumat (25/2).

Langkah Fitch Ratings menaikkan outlook uang Indonesia dari stabil menjadi positif juga memikat investor masuk. "Selain itu, dana asing di SUN bertambah karena ketiadaan instrumen investasi jangka pendek," ujar Ekonom BCA David Sumual.

Sekadar mengingatkan, Bank Indonesia (BI) tidak lagi melelang SBI bertenor 9 bulan ke bawah. David meramal kondisi ini akan terus berlangsung selama BI tidak menawarkan SBI jangka pendek.

Aliran masuk dana investor asing diperkirakan masih akan deras. Menteri Keuangan Agus Martowardojo memprediksi, nilai dana asing yang membanjiri emerging market bisa mencapai US$ 800 miliar. Tapi ia mengaku belum bisa menjelaskan berapa besar potensi dana asing yang bisa masuk ke Indonesia.

David memperkirakan jumlah dana asing yang masuk SBI akan berkurang apabila Depkeu mengintensifkan penerbitan Surat Perbendaharaan Negara (SPN). "Intensifkan penerbitan SPN bertenor di bawah satu tahun agar dana asing juga bisa berupa SPN," saran dia.

Namun pemerintah menegaskan, pelaku pasar tidak perlu khawatir dengan derasnya dana asing. Agus menjamin pemerintah sudah mewaspadai kemungkinan dana asing mendadak cabut.

Banjir dana asing tentu berdampak positif terhadap nilai tukar. Kemarin, harga setiap dollar AS di pasar spot Rp 8.838, level terkuat rupiah sejak 15 Mei 2006. Head of Consumer Banking Treasury Standard Chartered Wang Wardhana memprediksi harga dollar AS bisa merosot hingga Rp 8.500 per akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×