CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.903   -78,00   -0,49%
  • IDX 7.257   -52,03   -0,71%
  • KOMPAS100 1.109   -7,98   -0,71%
  • LQ45 882   -4,85   -0,55%
  • ISSI 220   -1,57   -0,71%
  • IDX30 452   -2,51   -0,55%
  • IDXHIDIV20 543   -3,37   -0,62%
  • IDX80 127   -0,96   -0,75%
  • IDXV30 136   -1,38   -1,00%
  • IDXQ30 150   -0,98   -0,65%

Kendati diwarnai isu perang dagang, rupiah berhasil menguat dalam sepekan


Jumat, 30 Agustus 2019 / 16:40 WIB
Kendati diwarnai isu perang dagang, rupiah berhasil menguat dalam sepekan
ILUSTRASI. Uang rupiah


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah berhasil menguat 0,28% di pasar spot ke level Rp 14.198 per dolar AS pada perdagangan Jumat (30/8). Dalam sepekan terakhir, rupiah juga sukses menguat 0,11% terhadap dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia juga menguat 0,11% ke level Rp 14.237 per dolar AS di hari ini. Adapun sepanjang pekan ini, rupiah BI menguat 0,08% di hadapan the greenback.

Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong menyampaikan, penguatan rupiah cukup terbantu oleh kabar bahwa China belum akan mengenakan kenaikan tarif terhadap produk AS sebesar 10% atau setara US$ 75 miliar.

Baca Juga: BI yakin inflasi hingga akhir tahun ada di bawah 3,5%, berikut alasannya

Hal ini setidaknya sedikit mengurangi tensi perang dagang di antara kedua negara tersebut. “BI juga terlihat aktif melakukan intervensi agar volatilitas rupiah tetap terjaga,” tambah dia.

Isu perang dagang memang sangat mempengaruhi pergerakan rupiah sepanjang pekan ini. Di awal pekan, Presiden AS Donald Trump sempat berkomentar bahwa China bersiap melanjutkan proses negosiasi dagang.

Baca Juga: Rupiah hari ini menguat 0,13% di level Rp 14.220 per dolar AS

Namun, hal ini langsung dibantah oleh pemerintah China sehingga membuat eskalasi perang meningkat Di sisi lain, dalam sepekan terakhir, rupiah juga kekurangan sentimen positif dari dalam negeri.

Lukman memperkirakan, ada kemungkinan rupiah kembali mengalami pelemahan sepanjang pekan depan. Usai, mengurungkan niat menaikkan tarif balasan terhadap AS, China dipercaya akan kembali melanjutkan proses negosiasi dagang.

“Pasar masih menunggu kepastian negosiasi dagang. Diharapkan pertemuan akan terjadi sebelum FOMC di bulan depan,” ungkap dia.

Baca Juga: Hitung manfaatnya, jangan keburu tergiur tawaran tarif ojol

Rilis data inflasi Indonesia pada awal pekan nanti juga akan dinanti oleh pelaku pasar. Hanya saja, efek data tersebut tidak akan terlalu besar lantaran tingkat inflasi Indonesia sudah cenderung stabil dalam beberapa waktu terakhir.

Maka dari itu, Lukman memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.150—Rp 14.300 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×