kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenaikan Wall Street belum mampu menutup penurunan sepanjang Oktober


Kamis, 01 November 2018 / 08:22 WIB
Kenaikan Wall Street belum mampu menutup penurunan sepanjang Oktober
ILUSTRASI. Bursa AS


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Rabu (31/10). Kemarin, Dow Jones Industrial Average menguat 0,97% ke level 25.115,76.

Indeks S&P 500 pun menguat 1,09% ke level 2.711,74. Sedangkan Nasdaq Composite melonjak 2,01% ke 7.305,90.

Kenaikan dua hari berturut-turut Wall Street ini belum mampu menutup penurunan sepanjang bulan Oktober. Dow Jones masih tercatat turun 5,76% sepanjang Oktober. Sejalan, S&P 500 pun tergerus 7,28% dalam sebulan dan Nasdaq mencetak penurunan terdalam, yakni hingga 9,10% dalam sebulan.

Tapi, Wall Street masih cenderung menguat sejak awal tahun. Dow Jones masih naik tipis 1,60%, disusul S&P 500 sebesar 1,46%. Nasdaq mencetak kenaikan tertinggi 5,83%.

Kekhawatiran kenaikan suku bunga, perang dagang dan perlambatan laba korporasi menyebabkan penurunan pasar saham bulan Oktober. Sektor teknologi dan internet yang selama ini menyulut rally bursa tertimpa tekanan paling tajam bulan lalu.

"Investor senang karena Oktober sudah berakhir," kata Peter Tuz, president of Chase Investment Counsel kepada Reuters.

Tuz menambahkan, kekhawatiran investor yang muncul pekan lalu mulai mereda. Laporan kinerja emiten yang masih muncul berpotensi mengubah arah bursa.

Kemarin, harga saham Facebook Inc naik 3,8% setelah raksasa media sosial ini mengatakan, margin akan mulai membesar setelah 2019, karena biaya skandal menurun. Harga saham Amazon.com Inc dan Apple Inc yang akan merilis kinerja Kamis malam melonjak masing-masing 4,4% dan 2,6%.

Harga saham General Motors Co pun melonjak 9,1% setelah melaporkan kinerja ciamik pada periode Januari-September 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×