kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kenaikan permintaan dorong harga nikel


Selasa, 27 Februari 2018 / 07:05 WIB
Kenaikan permintaan dorong harga nikel


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan yang terus menanjak membuat harga nikel tak terbendung. Senin (26/2) pukul 15.35 WIB, harga nikel kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) menguat 1,69% menjadi US$ 13.970 per metrik ton. Dalam sepekan, harganya mendaki 2,8%.

Secara umum, Andri Hardianto, Analis PT Asia Tradepoint Futures, menyebutkan, sentimen nikel masih positif. "Permintaannya cukup tinggi dari berbagai sektor industri," katanya, kemarin. Ia memprediksikan, permintaan nikel naik 2,5 juta ton per tahun hingga tahun 2025.

Permintaan dalam jangka pendek datang dari industri baja. Apalagi, beberapa negara di kawasan Asia dan Amerika Serikat (AS) sedang fokus menggarap pembangunan proyek infrastruktur.

Tak hanya itu, sektor otomotif turut mengerek permintaan nikel. Komoditas satu ini memang jadi salah satu komponen utama untuk kendaraan bertenaga listrik.

Katalis positif masih berlanjut. Kali ini, sumbernya dari dari keterbatasan pasokan. Beberapa tambang nikel dunia sedang mengalami gangguan produksi. Hingga 2021 nanti, rata-rata defisit nikel bakal berada pada kisaran 300.000 ton per tahun. "Angka belanja modal industri nikel terus turun. Ini menunjukkan, tidak ada investasi baru di industri itu," jelas Andri.

Salah satu perusahaan yang berencana memangkas produksi nikel tahun ini adalah Vale. Dibandingkan dengan 2017, produksi nikel perusahaan yang berpusat di Brasil pada 2018 akan turun 15% atau sebesar 45.000 ton.

Kemudian, Sumitomo Corp sebagai pemegang saham terbesar tambang Ambatovy di Madagaskar juga memperkirakan, produksi nikel halus mereka terkoreksi dari 40.500 ton menjadi 33.400 ton hingga Maret nanti. Badai tropis yang melanda Madagaskar awal Januari lalu menyebabkan kerusakan pada operasi nikel di tambang tersebut.

Karena itu, Andri memperkirakan, penguatan harga nikel hanya bertahan hingga akhir semester satu nanti. "Jadi, kalau koreksi pun hanya teknikal," imbuh dia.

Andri pun memprediksikan, harga nikel hari ini ada dalam kisaran US$ 13.650 hingga US$ 13.930 per metrik ton. Sedang dalam sepekan, harga nikel melanjutkan penguatan ke area US$ 14.200-US$ 14.300 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×