kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Nikel diprediksi bullish hingga akhir semester I-2018


Senin, 26 Februari 2018 / 17:07 WIB
Nikel diprediksi bullish hingga akhir semester I-2018
ILUSTRASI. Komoditas nikel


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kenaikan harga nikel diperkirakan mampu bertahan hingga akhir semester I nanti. Dengan kondisi fundamental yang cukup positif, harga komoditas logam industri ini disinyalir bisa melewati level US$ 14.500 per metrik ton pada pertengahan tahun ini.

Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan, untuk saat ini masih belum ada sentimen negatif yang bisa menahan laju harga nikel. Menurutnya, permintaan yang tinggi disertai dengan keterbatasan pasokan, tetap menjadi katalis utama penggerak harga.

“Kalaupun koreksi itu hanya pelemahan secara teknikal,” ujarnya kepada Kontan.co.id, hari ini.

Meski saat ini pemerintah Indonesia mulai memberikan tambahan kuota ekspor nikel terhadap beberapa perusahaan, tetapi hal itu dinilai belum akan berpengaruh besar. Kata Andri, tingkat permintaan nikel jauh lebih tinggi. Bertambahnya pasokan nikel ke pasar global belum tentu akan menutup defisit yang terjadi selama ini.

Hingga tahun 2025, permintaan nikel akan tumbuh hingga 2,5 juta per tahun. Sedangkan defisit nikel hingga tahun 2021 diperkirakan akan berada pada kisaran US$ 300.000 ton per tahun.

Secara teknikal, Andri melihat mayoritas indikator masih mendukung sinyal penguatan. Saat ini harga berada di atas garis moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200. Indikator moving average convergence divergence (MACD) berada di area positif level 277 dan indikator relative strength index (RSI) berada di level 58,9. Hanya indikator stochastic saja yang telah berada di area jenuh beli alias overbought level 84,5.

Andri menebak, Selasa (27/2), harga nikel akan bergerak naik di kisaran US$ 13.650-US$ 13.930 per metrik ton. Sepekan, harganya berpeluang naik ke area US$ 14.200-US$ 14.300 per mertik ton.

Mengutip Investing.com, Senin (26/2) pukul 15.35 WIB, harga nikel kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) naik 1,69% ke level US$ 13.970 per metrik ton. Dibandingkan pekan sebelumnya, penguatan harga nikel mencapai 2,8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×