Reporter: Nadya Zahira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun lagi pada Rabu (24/4).
Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 1.320.000. Harga emas Antam ini turun Rp 5.000 jika dibandingkan dengan harga yang dicetak pada Selasa (23/4) yang berada di level Rp 1.325.000 per gram.
Analis Research and Development ICDX Rivanda Alwan mengatakan, harga emas Antam kembali turun seiring dengan harga emas dunia yang masih berfluktuasi dan hanya menyentuh di sekitar US$ 2.300 per ons troi.
Rivanda memprediksi harga emas dunia akan kembali turun lantaran meredanya ketegangan geopolitik di Kawasan Timur Tengah karena tidak adanya eskalasi lebih lanjut antara Iran dan Israel, sehingga permintaan akan safe-haven asset menyusut.
Baca Juga: Harga Emas Koreksi Akibat Redanya Konflik Timur Tengah dan Kenaikan Dolar
Selain itu, dia mengatakan penurunan harga emas juga didukung oleh beberapa pernyataan hawkish dari pejabat Fed yang mana ketua The Fed Jerome Powell turut berkomentar, bahwa progress penurunan angka inflasi Amerika Serikat (AS) masih berjalan lamban, sehingga bank sentral akan menahan suku bunga di angka tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.
“Ekspektasi market akan penurunan suku bunga oleh The Fed juga semakin mundur, di mana beberapa pejabat Fed seperti Austan Golsbee mengatakan progress penurunan inflasi tertahan, yang mana hal ini juga semakin membebani harga dari metal kuning,” kata Rivanda kepada Kontan.co.id, Rabu (24/4).
Kemudian, imbal hasil treasury note AS 10-tahun naik menjadi 4,66%. Peningkatan ini terjadi karena prospek yang kuat bahwa The Fed mungkin lamban dalam melakukan penurunan suku bunga dibandingkan dengan bank sentral lain.
Baca Juga: Harga Emas Turun Lagi Hari Ini (24/4), Reli Berakhir?
Dengan begitu, Rivanda mengatakan bahwa hasil obligasi yang lebih tinggi, pada akhirnya akan membebani aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas, karena aset-aset tersebut menjadi alternatif yang kurang menarik untuk diinvestasikan dan pandangan investor pun beralih dari safe-haven asset.
“Kalau investor beralih dari safe haven salah satunya seperti emas, maka berimbas terhadap penurunan harga emas,” ujarnya.
Rivanda pun memprediksi harga emas internasional pada akhir kuartal II-2024 akan berkisar US$ 2.300 - US$ 2.500 per ons troi. Sedangkan untuk akhir tahun 2024, diprediksi akan berada di US$ 2.340 US$ 2.800 per ons troi.
Sementara untuk harga emas Antam, dia memprediksi kemungkinan akan berada di kisaran Rp 1.302.000 per gram untuk semester II-2024, dan pada akhir tahun diproyeksi akan berada di level Rp 1.300.000 hingga Rp 1.388.000 per gram.
Namun, dia menuturkan bahwa perkiraan harga tersebut tentu akan berubah kapan saja, seiring dengan penguatan dan pelemahan kurs yang berjalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News