Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bakal turut membayangi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (5/9).
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, dengan kebijakan naiknya harga beberapa jenis BBM yang digunakan masyarakat akan berimbas pada naiknya harga kebutuhan pokok.
Pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter pada Sabtu (3/9). Kemudian, harga Solar subsidi dikerek dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Selanjutnya, harga Pertamax nonsubsidi meningkat dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.
"Ini berpotensi menekan harga saham di pekan depan karena inflasi diperkirakan akan naik," kata Ivan kepada Kontan.co.id, Minggu (4/9).
Baca Juga: IHSG Rawan Melemah, Simak Rekomendasi Saham KRAS, RALS dan TOWR untuk Senin (4/9)
Lebih lanjut, Ivan menilai langkah Bank Indonesia (BI) yang menaikkan suku bunga kemarin memang suatu antisipasi yang tepat. Sebelumnya, BI mengerek suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) dalam Rapat Dewan Gubernur BI Agustus 2022. Dengan demikian, suku bunga acuan kini bergerak ke level 3,75%.
Ivan melihat pergerakan IHSG akan menguji kembali 7.200 sebagai resistance. Sementara support yang bisa diperhatikan jika mulai ada tekanan yaitu 7.105 dan 6.974.
Secara terpisah, Analis Kanaka Hita Solvera, William Wibowo memprediksi IHSG lebih berpeluang untuk memulai downtrend pada Senin (5/9). Menurut dia, hal ini terlihat dengan semakin terbatasnya penguatan dan adanya sentimen negatif dari kenaikan harga BBM Sabtu kemarin. Adapun support IHSG berada di 7.000-7.015 dan resistance di level 7.230 pada perdagangan Senin (5/9).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News