Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berada di zona merah. Hingga penutupan sesi I hari ini, (25/3), indeks ditutup dengan pelemahan 0,42% ke level 4.700,7.
William Surya Wijaya, analis Asjaya Indosurya Securities menjelaskan, meski melemah namun menjelang penutupan sesi I tadi ada inflow yang kembali masuk. Setidaknya ini bisa memberikan nuansa cerah sehingga level support 4.686 tidak berhasil dijebol.
Secara teknikal, jika level tersebut tidak berhasil ditembus maka pijakan IHSG untuk kembali membentuk pola uptrend semakin kuat. Andai sesi I tadi indeks ditutup pada level 4.706 maka pertahanan milik IHSG akan semakin kokoh.
"Nuansa konsolidasi IHSG memang cukup terasa sembari menunggu momentum pembalikan arah untuk menuju resistance terdekat 4.743," jelas William.
Untuk sesi II nanti, dia merekomendasikan saham DANG, MPPA, WSKT, WIKA, UNTR, BBNI, TBIG, PTEO, dan BBCA.
Sementara, David Sutyanto, analis First Asia Securities bilang, secara fundamental ada beberapa hal yang menyebabkan pergerakan IHSG bervariasi. Pertama, adanya perlambatan aktivitas manufaktur Amerika Serikat (AS). Hal ini pula yang menjadi pemicu pelemahan Wallstreet tadi malam.
Sayangnya, data manufaktur China juga menunjukkan indikasi serupa. Akibatnya, sentimen tersebut menyeret bursa global yang pada akhirnya juga berimbas pada bursa lokal. Ditambah lagi dengan adanya peningkatan konflik Rusia-Ukraina yang didukung negara Barat ikut menekan sejumlah indeks utama bursa zona Euro.
"Jadi, hanya akan ada aksi beli selektif dalam IHSG yang dipicu sejumlah isu individual positif emiten," tandas David.
Menurutnya, support pertama IHSG ada pada level 4.660 dan jika level ini berhasil ditembus maka target support berikutnya adalah 4.620. Adapun target resistance terdekat IHSG berada pada resistance 4.730 dan resistance kedua ada di level 4.770.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News