Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah di rupiah spot ditutup melemah 0,07% ke Rp 14.218 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (12/10).
Setali tiga uang, rupiah di kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga melemah 0,05% dan dan berada level Rp 14.217 per dolar AS.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah terjadi lantaran indeks dolar AS tampil perkasa. Pelaku pasar pun sedang memantau komentar dari Presiden The Fed Atlanta, Raphael Bostic.
Selain itu, investor pun masih menanti risalah dari pertemuan terbaru The Fed, yang akan dirilis pada Rabu (13/10).
Baca Juga: Rupiah spot ditutup melemah ke Rp 14.218 per dolar AS pada hari ini (12/10)
Dolar AS masih mendapat tenaga dari potensi tapering yang akan dilakukan The Fed jelang akhir tahun. “Melonjaknya harga energi, dan dampaknya terhadap inflasi, juga membuat The Fed akan memulai pengurangan aset seperti yang direncanakan pada November 2021 dan menaikkan suku bunga pada 2022 meskipun laporan pekerjaan AS mengecewakan,” jelas Ibrahim.
Pergerakan rupiah yang cenderung dalam rentang sempit pada hari ini juga mendapat sokongan dari program pengampunan pajak atau tax amnesty jilid kedua yang akan digelar. Ketentuan itu seiring dengan Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) yang telah diresmikan oleh Pemerintah dan DPR RI.
Karena itu, Ibrahim pun memperkirakan, rupiah berpotensi menguat dalam rentang Rp 14.190 per dolar AS – Rp 14.230 per dolar AS pada Rabu (13/10).
Selanjutnya: Pemulihan ekonomi berjalan, simak dampaknya ke emiten berorientasi ekspor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News