Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memiliki neraca keuangan yang sehat, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) berpotensi lancar ekspansi menara. Pertumbuhan pendapatan dan laba TOWR diprediksi positif.
Hingga kuartal ketiga 2020, TOWR mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 19,3% secara tahunan menjadi Rp 5,55 triliun. Sementara, laba bersih juga tercatat tumbuh 19,5% secara tahunan menjadi Rp 1,9 triliun.
Kenaikan kinerja tersebut disokong oleh penambahan penyewaan menara sebanyak 5.269 dan penambahan sewa serat optik 12.244 kilometer. Rasio penyewaan menara TOWR jadi naik dari 1,67 kali menjadi 1,81 kali.
Rigel Andriansyah, analis Panin Sekuritas memproyeksikan kinerja Sarana Menara berpotensi tumbuh kembali di tahun ini didukung dari pertumbuhan menara baik secara organik maupun anorganik.
Baca Juga: Sarana Menara Nusantara (TOWR) terbuka pada peluang akuisisi tower Indosat
Lihat saja, TOWR cukup gencar mengakuisisi menara. Di kuartal keempat 2019, Sarana Menara Nusantara mengambil alih 1.000 unit menara milik PT Indosat Tbk (ISAT). Kemudian, TOWR mengakuisisi 1.600 menara PT XL Axiata Tbk (EXCL) di kuartal kedua 2020.
Langkah akuisisi TOWR tersebut berpotensi terus berlanjut di tahun ini. Apalagi, Rigel menilai TOWR memiliki posisi neraca yang sehat di antara pemain menara lainnya. "Rasio pinjaman (leverage) yang diukur dengan membagi net debt dengan EBITDA yang disetahunkan TOWR ada di sekitar 3,5 kali sementara pemain lain ada yang di 4 kali, dan 5,2 kali," kata Rigel, Jumat (8/3).
Melihat neraca keuangan TOWR, maka Rigel tidak meragukan kemampuan TOWR untuk mengakuisisi menara lagi di tahun ini. Perusahaan juga mengaku siap menjajaki peluang akuisisi menara telekomunikasi ISAT yang direncanakan akan menjual 4.000 menara di tahun ini.
Baca Juga: Sarana Menara Tower (TOWR) dapat fasilitas pinjaman Rp 500 miliar dari Maybank