kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Keluar dari indeks FTSE, saham KOTA dan PTSN layak dikoleksi


Senin, 24 Februari 2020 / 21:56 WIB
Keluar dari indeks FTSE, saham KOTA dan PTSN layak dikoleksi
ILUSTRASI. Karyawan menggunakan masker melintas di depan papan pergerkan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Selasa (18/2).


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyedia data dan indeks pasar modal Financial Times Stock Exchange (FTSE) Russell, merombak daftar saham Global Equity Index Asia Pacific ex Japan ex China Regional.

Ada sembilan penghuni baru indeks FTSE yang bakal efektif pada Senin 23 Maret 2020 mendatang. Sembilan penghuni baru itu meliputi PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), PT Waskita Beton Precast (WSBP), dan PT Indika Energy Tbk (INDY).

Selanjutnya juga ada saham PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN), PT Voksel Electric Tbk (VOKS), dan PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY).

Sedangkan ada tujuh saham yang keluar dari indeks dengan kategori saham mikro seperti PT DMS Propertindo Tbk (KOTA), Indomobil Multi Jasa (IMJS), PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN), PT Soechi Lines Tbk (SOCI), PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA), dan PT Forza Land Indonesia Tbk (FORZ).

Baca Juga: Gejolak politik kian panas, indeks bursa saham Malaysia ditutup ambles 2,69%

Lalu, bagaimana prospek saham yang keluar dari indeks FTSE?

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, meski keluar dari indeks FTSE, hal ini tidak mengubah prospek dari saham-saham tersebut. Pasalnya, sambung William, apabila melihat sejarah indeks FTSE tidak membawa dampak yang signifikan terhadap harga sahamnya.

Terlebih untuk saat ini, adanya sentimen negatif dari rupiah melemah, penyebaran virus corona, dan kasus-kasus reksadana gagal bayar membuat efek indeks FTSE nyaris tidak berdampak terhadap pergerakan saham.

Pun dampaknya terhadap pergerakan IHSG. Dia menjelaskan, indeks FTSE juga tidak memiliki dampak yang signifikan untuk pergerakan IHSG karena IHSG lebih dipengaruhi oleh saham-saham blue chips.

Baca Juga: Gabung Indeks FTSE, saham-saham ini punya prospek cerah

Meski keluar dari indeks tersebut, William menilai, ada beberapa saham yang masih menarik untuk dikoleksi, misalnya saja PTSN dan KOTA. “PTSN dan KOTA saja yang bisa dilirik dan masih bisa diikuti pelaku pasar,” kata dia, Senin (24/2).

Sementara yang lainnya kurang menarik karena memang beberapa sudah masuk daftar saham Rp 50 dan tidak likuid perdagangannya. Untuk itu, dia merekomendasikan investor untuk buy saham KOTA dengan target harga Rp 800 dan buy saham PTSN dengan target harga Rp 280 hingga Rp 300.

Baca Juga: Aksi Jual Investor Asing Setir Pelemahan IHSG

Pada penutupan perdagangan Senin (24/2), saham KOTA ditutup menguat 2,35% ke harga Rp 720, saham PTSN juga mengalami peningkatan harga 5,22% ke level Rp 242.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×