Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana negosiasi yang akan dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) dan China terkait persoalan tarif impor memberi angin segar bagi pergerakan dollar AS. Mata uang negeri Paman Sam itu mulai beranjak naik setelah terjatuh selama beberapa pekan terakhir. Greenback justru berbalik menekan posisi poundsterling.
Mengutip Bloomberg, Selasa (27/3) pukul 17.25 WIB pasangan GBP/USD tercatat melemah 0,77% ke level 1.4120. Pasangan mata uang ini kembali melemah setelah ditengah sesi perdagangan sempat menguat ke level 1,4243.
“Sikap AS yang melunak ini mengurangi tekanan ke dollar AS,” ujar Alwy Assegaf, Analis PT Global Kapital Investama Berjangka kepada Kontan.
Selain itu The Greenback juga mendapatkan katalis positif dari proyeksi kenaikan indeks keyakinan konsumen AS di bulan Februari. Diperkirakan hasilnya akan tumbuh dari level 130,8 menjadi 131,2.
Penguatan greenback ini tercermin dari posisi indeks dollar AS yang mulai beranjak naik. Seperti dikutip dari Bloomberg, pada pukul 18.00 WIB indeks sudah menguat 0,39% ke level 89,375.
“Sementara poundsterling sendiri masih minim data,” imbuhnya.
Dalam tiga pekan terakhir pound sudah menguat cukup signifikan. Sinyal Bank of England (BoE) akan menaikkan suku bunga acuan pada Mei nanti tidak lagi menarik perhatian pasar. Tampaknya investor justru memilih melakukan aksi ambil untung atas keunggulan poundsterling.
Dengan kondisi demikian, Alwy melihat dollar AS masih mampu mempertahankan keunggulannya pada Kamis (28/3). Posisi pasangan mata uang GBP/USD yang cenderung overbought memberi sinyal pelemahan akan terus berlanjut.
Secara teknikal saat ini harga telah berada diatas garis moving average MA 10 dan MA 55 yang mengindikasikan penguatan. Sinyal serupa juga diperlihatkan dari indikator moving average convergence (MACD) berada di area positif. Namun indikator stochastic yang sudah berada di wilayah overbought level 85 serta indikator relative strength index (RSI) di level 61 mulai menunjukkan potensi koreksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News