kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sepekan ini rupiah terdepresiasi 0,23% ke Rp 13.782 per dollar


Jumat, 23 Maret 2018 / 18:31 WIB
Sepekan ini rupiah terdepresiasi 0,23% ke Rp 13.782 per dollar
ILUSTRASI. Rupiah versus US Dollar


Reporter: Grace Olivia | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sempat menguat, rupiah harus menutup pekan ini dengan pelemahan. Kekhawatiran pelaku pasar kembali mencuat pasca Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memutuskan untuk mengenakan tarif impor pada barang-barang asal China hingga US$ 60 miliar.

Mengutip Bloomberg, Jumat (23/3), nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,2% ke level Rp 13.782 per dollar AS. Dalam sepekan, mata uang Garuda telah terdepresiasi sebesar 0,23%.

Valuasi rupiah menurut Kurs Tengah Bank Indonesia hari ini juga mencatat pelemahan ke level Rp 13.780, dibandingkan kemarin yang masih di level Rp 13.737 per dollar AS. Dalam sepekan, rupiah melemah 0,11%.

Ekonom Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, menilai rupiah kembali tertekan oleh isu mengenai kebijakan dagang proteksionis Trump terhadap China. "Akibatnya, dana asing lagi-lagi keluar cukup besar dari pasar kita," ujar Lana, (23/3)

Terbukti, pada penutupan perdagangan hari ini, investor asing mencatat aksi jual yang cukup besar. Net sell di pasar reguler sebesar Rp 939,36 miliar dan Rp 1,060 triliun di keseluruhan perdagangan.

Analis Monex Investindo Putu Agus Prasuanmitra, sepakat, bahwa sejatinya sentimen negatif belum usai menyelimuti pergerakan rupiah.

"Kemungkinan besar China akan melakukan aksi balas terhadap kebijakan dagang AS sehingga ini membuat para pelaku pasar cemas dan beralih dari aset yang berisiko, termasuk rupiah," kata Putu, (23/3).

Putu menilai perkembangan perang dagang antara AS dan China ini masih akan mempengaruhi kinerja rupiah di pekan depan. Apalagi, sentimen dari data-data ekonomi domestik maupun eksternal cenderung minim.

Kendati begitu, Putu cukup yakin memprediksi rupiah akan bergerak menguat. Sebab, "Bank Indonesia tidak akan membiarkan rupiah turun lebih dari level resistennya Rp 13.800," kata Putu.

Putu memproyeksi rupiah akan menguat dalam rentang Rp 13.710 - Rp 13.800 selama pekan mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×