Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kehadiran ETF Ethereum Spot dapat menarik lebih banyak dana masuk ke industri kripto. Dampaknya, harga Ethereum (ETH) diperkirakan bakal terus meningkat hingga cetak rekor baru kisaran US$ 6.000.
Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur mengatakan, secara historis, persetujuan ETF kripto dilihat sebagai perkembangan positif yang dapat meningkatkan permintaan dan berpotensi mendorong harga lebih tinggi.
Arus masuk ETF Ethereum Spot bahkan tidak hanya akan berdampak pada harga ETH, namun juga mempercepat pertumbuhan, adopsi, dan likuiditas yang tersedia untuk protokol DeFi yang dibangun dalam ekosistem ETH.
Tokocrypto mencatat, pasar DeFi mengalami lonjakan pertumbuhan sebesar US$ 20,8 miliar, antara 21 Mei dan 27 Mei saat pertama kali berita tentang keputusan persetujuan Komisi Bursa dan Sekuritas (SEC) AS muncul. Hal tersebut memberikan gambaran awal tentang bagaimana posisi investor terhadap efek arus masuk dana ETF Ethereum Spot nantinya.
Baca Juga: ETF Ethereum Spot Berpotensi Undang Lebih Banyak Investor Kripto
Fyqieh menuturkan, ketika Ethereum memperkuat posisinya, maka permintaan akan staking dan pengembangan dApps yang memungkinkan interaksi di berbagai blockchain ETH kemungkinan akan meningkat.
“Kami melihat hadirnya ETF Ethereum spot di AS sebagai perkembangan signifikan dari pasar kripto dan tentu dapat mempengaruhi harga Ethereum,” jelas Fyqieh kepada Kontan.co.id, Kamis (13/6).
Fyqieh menyebutkan, ETF Bitcoin yang diluncurkan pada Januari 2024 lalu telah menarik kepemilikan BTC senilai lebih dari US$ 58 miliar dalam 6 bulan pertama perdagangan.
Nah, jika ETF Ethereum menarik setengah dari daya tarik tersebut, seperti yang diperkirakan, investor dapat mengantisipasi aliran masuk modal lebih dari US$ 20 miliar ke pasar ETH dalam beberapa bulan mendatang.
Oleh karena itu, Tokocrypto percaya bahwa persetujuan ETF Ethereum dapat menjadi katalis untuk harga tertinggi baru ETH di sekitar US$ 5.000-US$ 6.000 dalam jangka pendek, karena berpotensi menarik basis investor yang lebih luas dan meningkatkan legitimasi pasar.
“Perkembangan pasar DeFi akan menjadi sentimen lain dari pendorong harga ETH di masa depan,” ujar Fyqieh.
Bukan hanya berdampak bagi kenaikan Ethereum, kehadiran ETF Ethereum Spot dinilai juga berpotensi mengankat harga alternative coin (altcoin) lainnnya. Terutama, token-token yang terintegrasi dalam ekosistem Ethereum, seperti Ethereum Name Service (ENS), Lido DAO (LDO), Uniswap (UNI) hingga memecoin BONK.
Fyqieh menjelaskan, alasannya karena kenaikan harga ETH menunjukkan optimisme pasar terhadap blockchain Ethereum dan aplikasinya. Ini dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap altcoin lain yang dibangun di atas platform Ethereum, sehingga mendorong permintaan dan harga altcoin tersebut.
Peningkatan aktivitas jaringan pada blockchain Ethereum, seperti peningkatan transaksi dan penggunaan dApps, dapat menguntungkan altcoin yang terhubung. Hal ini karena peningkatan aktivitas ini menunjukkan peningkatan nilai dan utilitas jaringan Ethereum secara keseluruhan, yang berdampak positif pada altcoin yang terintegrasi.
Namun, investor nampaknya mesti bersabar karena perdagangan ETF Ethereum Spot masih belum dibuka. Hal itu seiring komentar dari Ketua SEC, Gary Gensler, baru-baru ini menyatakan bahwa mungkin diperlukan waktu lebih lama sebelum ETF mulai diperdagangkan.
Gensler masih meminta kelengkapan dokumen kepada emiten-emiten yang mendapat persetujuan ETF. Perdagangan ETF memerlukan pengajuan dokumen S-1 yang disetujui, yang mencakup rincian keuangan perusahaan, profil risiko, dan sekuritas yang ingin mereka tawarkan.
Baca Juga: Rencana Kebijakan Trump: Semua Bitcoin Harus Ditambang di AS
Adapun VanEck salah satu pemohon ETF Ethereum Spot telah menyerahkan pengajuan S-1 yang telah diubah, tetapi mungkin memerlukan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan untuk mendapatkan persetujuan dari SEC.
Menurut Fyqieh, SEC nampaknya bersikap lebih hati-hati untuk membuka perdagangan ETF Ethereum, berkaca dari persetujuan ETF Bitcoin pada awal Januari lalu. Ethereum pun dengan produk Proof-of-Stake membutuhkan legitimasi untuk menjadi produk sekuritas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News