kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kecemasan akan radiasi dan kinerja negatif memukul bursa Asia hari ini


Senin, 28 Maret 2011 / 15:07 WIB
Kecemasan akan radiasi dan kinerja negatif memukul bursa Asia hari ini
ILUSTRASI. FILE PHOTO: Iraqi youth watch the news of Islamic State leader Abu Bakr al-Baghdadi death, in Najaf, Iraq October 27, 2019. REUTERS/Alaa al-Marjani/File Photo


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Mayoritas saham di bursa Asia melorot untuk kali pertama dalam tiga hari. Pada pukul 16.00 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,5% menjadi 133,56.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang turun 0,6%, indeks Taiex Taiwan turun 0,7%, indeks Hang Seng Hongkong turun 0,5%, dan indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,2%. Sedangkan indeks Shanghai Composite China naik 0,5% dan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,1%.

Saham-saham yang mempengaruhi pergerakan bursa Asia di antaranya Tokyo Electric Power Co yang turun 6,9% di Taipei, China Construction Bank Corp dan China Petrpleum & Chemical Corp turun lebih dari 2,5%.

Disinyalir, beberapa penyebab utama penurunan bursa Asia hari ini adalah: penyebaran radiasi di Jepang dan kinerja perusahaan yang berada di bawah prediksi analis.

"Saat ini, investor tengah cemas mengenai penundaan produksi dan semakin berkurangnya pasokan listrik di Jepang. Untuk perbaikan kapasitasnya, kemungkinan besar akan memakan waktu berbulan-bulan," jelas Yoji Takeda dari RBC Investment Management (Asia) Ltd.

Dia menambahkan, adanya penurunan saat ini merupakan kesempatan baik bagi investor untuk membeli. "Hanya, adanya ketidakpastian akan menjadi hambatan pada jangka pendek," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×