kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kebutuhan yang tinggi sokong harga perak


Senin, 09 Januari 2017 / 16:50 WIB
Kebutuhan yang tinggi sokong harga perak


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kenaikan harga perak masih berlanjut meski dalam bayang koreksi jangka pendek akibat kenaikan yang sudah berlangsung sejak akhir pekan. Dukungan fundamental terutama dari sisi permintaan jadi topangan utama kenaikan harga komoditas logam mulia ini.

Mengutip Bloomberg, Senin (9/1) pukul 15.55 WIB harga perak kontrak pengiriman Maret 2017 di Commodity Exchange terangkat 0,18% ke level US$ 16,54 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Harga ini tercatat sudah melesat 0,85% dalam sepekan terakhir.

Andri Hardianto, Research and Analyst PT Asia Tradepoint Futures menjelaskan pasca data tenaga kerja AS yang mengecewakan di akhir pekan. Kenaikan harga memang didulang oleh komoditas logam mulia termasuk perak. Sebab pelaku pasar memilih untuk beralih ke aset safe haven di tengah memburuknya performa dollar AS.

“Dari sisi sektor industri baik elektronik dan infrastruktur, keduanya mendukung adanya kebutuhan perak yang akan terus meningkat,” tutur Andri. Memang perak kerap digunakan untuk sektor elektronik terutama perangkat gadget seperti handphone.

Belum lagi kebutuhan perak untuk solar panel juga ikut meningkat. “Hal ini berjalan seiring dengan adanya pembatasan emisi yang dilakukan oleh banyak negara demi mendukung udara yang lebih bersih dari polusi,” jelas Andri.

Silver Institute menduga permintaan perak untuk sektor solar panel akan mencapai 600 juta ons troi hingga tahun 2020 mendatang. Tentunya ini cukup menjadi suntikan tenaga tambahan bagi perak.

Andri juga menyoroti masih tingginya ketidakpastian pasar setidaknya sepanjang pekan ini akan turut memberikan angin segar bagi harga perak. Saat ini pelaku pasar sedang dalam sikap wait and see menunggu pidato Gubernur The Fed, Janet Yellen yang akan disampaikan pada Jumat (13/1) pagi.

“Dengan data tenaga kerja yang masih lemah, pasar menunggu pandangan Yellen mengenai prospek kenaikan suku bunga The Fed ke depannya,” imbuh Andri.

Selama penantian tersebut pasar akan tetap memburu emas dan tentunya perak. Nantinya pun jika pernyataan Yellen menyimpan nada dovish bukan tidak mungkin harga perak akan semakin melambung tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×