Reporter: Dina Farisah, Wahyu Satriani | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Rupiah berada di jajaran terbawah valuta Asia jika disandingkan dengan dollar Amerika Serikat (AS). Rupiah berada di bawah yen Jepang dan rupee India.
Selama tahun ini, USD/IDR telah menguat 6,17%. Pasangan USD/IDR pun mencetak rekor tertingginya selama tiga tahun terakhir. Posisi terburuk USD/IDR terjadi pada 11 Oktober, yaitu Rp 9.634.
Angka itu menjadi awal USD/IDR bertahan di level 9.600 dalam 19 hari terakhir. Rabu (7/11), USD/IDR di pasar spot ditutup naik 0,03% menjadi 9.629. kurs tengah dollar AS di Bank Indonesia (BI), kemarin, Rp 9.630, menguat 0,03% dari hari sebelumnya.
Para analis yang dihubungi KONTAN menyebut penyebab pelemahan rupiah adalah ekonomi global terutama Eropa yang memburuk. Director Chief Economist Mandiri Group, Destry Damayanti, mengatakan, pelemahan ekonomi global merupakan alasan pasar cenderung memegang dollar AS, dan menghindar dari aset berisiko.
Akibatnya, sejak Juni dollar AS terus menguat, dan memaksa BI mengucurkan cadangan devisa. "Kalau BI terus intervensi, cadangan devisa bisa habis," tutur Destry.
Pendapat Lana Soelistianingsih, Ekonom Samuel Sekuritas, BI sengaja membiarkan rupiah melemah secara bertahap. Tujuannya, mengangkat ekspor, hingga neraca perdagangan menjadi positif. Maklum, ekonomi dunia yang melemah membuat ekspor Indonesia kian menipis.
Namun di saat yang sama impor tetap tinggi karena struktur industri hilir yang rapuh. "Indonesia berbeda dengan Thailand dan Malaysia. Meski ekspor sama-sama melambat namun industri domestik mereka bisa bersaing," jelas Destry. Ini juga menyulut permintaan dollar AS.
Suplai dan permintaan yang tidak seimbang itu, menurut Dealer Forex BRI, Putu Andy Wijaya, melemahkan rupiah. Pelemahan rupiah tetap terjadi kendati dana asing yang masuk ke Indonesia cukup besar. "Itu hanya dana portofolio dan bukan investasi jangka panjang," ujar dia.
Lana menambahkan, BI harus hati-hati, jika tidak rupiah bisa melewati batas resisten yaitu 9.680 dan bisa berlanjut ke 9.980. "Tidak ada angka di tengah hingga perlu hati-hati jangan sampai kebablasan," saran dia.
Sampai akhir tahun, analis memperkirakan, rupiah masih bergerak di level sekarang. Proyeksi Destry dollar AS di Rp 9.600 - Rp 9.700. Sedang proyeksi Putu dollar AS di Rp 9.400 - Rp 9.600.
Namun, Lana masih yakin, bila kinerja ekspor membaik maka nilai dollar AS bisa ke Rp 9.450 - Rp 9.550.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News