kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kebut stasiun Sanying Line di Taiwan, Wijaya Karta (WIKA) yakin kelar tahun depan


Rabu, 15 Juli 2020 / 22:15 WIB
Kebut stasiun Sanying Line di Taiwan, Wijaya Karta (WIKA) yakin kelar tahun depan
ILUSTRASI. Pekerja menyelesaikan konstruksi terowongan Walini proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.?Menjelang pergantian tahun menuju 2019, Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) menunjukkantren yang semakin positif


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)  masih fokus menggarap proyek transportasi Mass Rapid Transit (MRT) di Taiwan. Proyek ini sudah mulai sejak pertengahan 2019 lalu dan targetnya akan selesai tahun depan.

Manajer Proyek Aden Sukanda menyebut, perkembangan proyek saat ini adalah pekerjaan basement, kolom, dinding dan platform di empat stasiun. “Targetnya 13 bangunan stasiun yang menjadi lingkup pekerjaan WIKA akan rampung pada 2021 mendatang,” ujar Aden, dalam keterangan resmi WIKA, Rabu (15/7).

Dalam proyek ini,WIKA bergandengan dengan kontraktor terbesar di Taiwan, RSEA Engineering Corporation.

Jalur MRT inner ring road di kota New Taipei City  alias Sanying Line ini memiliki panjang 14,3 KM. Sanying Line ini akan menghubungkan daerah Tucheng, Sanxia, dan Yingge dengan 13 stasiun pemberhentian.

Baca Juga: Masuk semester II 2020, Wijaya Karya (WIKA) optimistis menatap bisnis

Sanying Line akan menjadi stepping stone bagi Taiwan untuk mewujudkan integrasi transportasi dari Bandara Taiwan ke Taipei City. Pembangunan proyek ini melibatkan 133 duta bangsa dan tengah fokus pada pengerjaan  4 station di daerah Yingge dan Sanxia yang rata-rata berjarak 1,2 KM antar stasiun.

Asal tahu saja, WIKA menjadi satu-satunya kontraktor dari luar Taiwan yang  ikut mengerjakan proyek Sanyung Line. “Kami  memang harus put effort di awal untuk membangun kepercayaan banyak pihak mulai dari pemerintah, partner maupun vendor di sini," kata Aden. 

Catatan KONTAN, nilai proyek kontruksi MRT Station Sanying Line ini sebesar Rp 226,74 miliar. 

Di tengah pandemi, bekerja di negeri orang jelas menjadi tantangan baru bagi seluruh tim WIKA.  Namun dengan membuat dan menjalankan protokol kesehatan yang jelas, pekerjaan proyek berjalan normal hingga saat ini.

Beberapa hal yang dilakukan oleh tim proyek di antaranya seperti rajin mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak fisik dan selalu membersihkan secara berkala area - area yang sering digunakan bersama.

Selain Sanying line,  dari manca negara, WIKA juga meraih beberapa proyek baru. Yang terbesar adalah proyek pengerjaan 1185 unit landed house di wilayah Ourgla, Aljazair. Proyek itu memiliki nilai sebesar Rp 506 miliar.

Selain dari Afrika, WIKA juga meraup kontrak dari Malaysia dan Taiwan. Untuk proyek yang ada di Malaysia, WIKA menjadi kontraktor untuk proyek Sarawak Coastal Road, Saribas. Nilai kontrak itu sebesar RP 383,01 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×