Reporter: Rashif Usman | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles 162,51 poin atau 2,41% ke 6.587,08 di akhir perdagangan Selasa (25/2).
Vice President Marketing Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi mengatakan, pelemahan IHSG pada Selasa (25/2) dipicu oleh berbagai faktor eksternal.
Pertama, ketidakpastian ekonomi global yang meningkat pasca kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump, yang dikhawatirkan dapat memicu inflasi dan perlambatan ekonomi dunia.
Kedua, pergeseran investasi oleh investor asing, terlihat dari aliran dana keluar sebesar Rp 3,47 triliun dari IHSG di seluruh perdagangan.
Ketiga, penurunan peringkat Indonesia oleh Morgan Stanley akibat tren Return on Equity (ROE) yang terus melemah sejak pemulihan pasca COVID-19 hingga 2024, berdampak pada pelemahan ekonomi secara makro, terutama terlihat dari tren laba per saham (EPS) yang menurun di sektor semen serta konsumsi, khususnya otomotif dan FMCG.
Baca Juga: IHSG Ambles 2,41% Hari Ini, Cek Proyeksi dan Rekomendasi Saham untuk Rabu (26/2)
Untuk perdagangan besok, Audi memprediksi IHSG bergerak dalam tren pelemahan terbatas dengan rentang support di 6.504 dan resistance di 6.737, sementara indikator RSI mendekati area oversold.
"Dari dalam negeri, pasar akan dipengaruhi pelemahan nilai rupiah terhadap dolar AS yang berpotensi berlanjut dan tekanan outflow foreign seiring dengan kekhawatiran dampak atas kebijakan tarif Trump," kata Audi kepada Kontan, Selasa (25/2).
Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengungkapkan koreksi IHSG pada Selasa (24/2) sejalan dengan pergerakan bursa Asia yang mayoritas juga terkoreksi.
Kemudian, koreksi IHSG ini juga diperkirakan karena sentimen negatif yang kembali datang dari kekhawatiran terhadap perang dagang, menyusul pernyataan Presiden AS Trump yang tetap menaikkan tarif perdagangan pada Kanada dan Meksiko.
"Selain itu aksi net sell investor asing terus berlanjut di tengah pengumuman downgrade rating MSCI Indonesia oleh beberapa foreign brokerage, setelah kemarin terjadi outflow sebesar Rp 3,5 triliun," ucap Herditya kepada Kontan, Selasa (25/2).
Untuk perdagangan besok, Herditya memperkirakan IHSG masih rawan koreksi dengan support 6.576 dan resistance 6,611. Pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh adanya outflow dan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Rekomendasi Saham:
Herditya menyarankan untuk mencermati saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) di target harga Rp 630-Rp 650, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) pada target harga Rp 7.425-Rp 7.800 dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) dengan target harga Rp 1.860-Rp 1.900.
Audi merekomendasikan sejumlah saham untuk dilirik pada perdagangan Rabu (26/2), antara lain:
1. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
- Rekomendasi: Speculative buy
- Support: Rp 4.040
- Resistance: Rp 4.550
2. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG)
- Rekomendasi: Trading buy
- Support: Rp 930
- Resistance: Rp 1.110
Selanjutnya: CSIS Sebut Danantara Bisa Memunculkan Sejumlah Risiko dan Bebani APBN
Menarik Dibaca: KAI Operasikan 9.572 Perjalanan Kereta Api Selama Masa Angkutan Lebaran 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News