Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Noverius Laoli
Dengan adanya lockdown yang telah dilakukan Italia dan rencana Spanyol, tentu akan mengganggu aktivitas ekonomi di Eropa. Sehingga, akan menjadi sentimen negatif terhadap euro.
Alwy memprediksi di awal pekan depan, EUR/USD akan mengalami tekanan. Tren itu akan bergantung hasil rapat The Fed yang berpotensi akan kembali memangkas suku bunga. Apabila The Fed mengumumkan untuk memangkas suku bunga, maka akan menjadi pendorong EUR/USD.
“Kalau dari jangka menengah, trennya masih bullish,” kata Alwy.
Baca Juga: Sebanyak 17 pelajar asal Indonesia dari Italia kembali ke tanah air, Sabtu (14/3)
Dari segi teknikal, Alwy melihat harga EUR/USD masih bergerak di atas Moving Average (MA) 55. Sedang, indikator stochastic menunjukkan death cross di area overweight. Sehingga ada potensi penurunan.
Indikator MACD masih berada di area positif meski histogram mulai menunjukkan penurunan. Indikator RSI berada di area 55, artinya buyer masih kuat. Sehingga ada potensi koreksi yang justru membuat peluang untuk beli. Dengan kondisi tersebut, Alwy merekomendasikan untuk buy on weakness dengan di level 1,1055 – 1,1332.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News