Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Dalam kurun waktu tiga bulan, angka kekurangan modal (defisiensi) modal secara year-to-date (ytd) PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) bertambah.
Mengutip laporan keuangan BNBR per September 2014 yang diaudit secara terbatas, defisiensi modal BNBR naik Rp 89,48 miliar dibanding Juni 2014 menjadi Rp 1,94 triliun. Adapun, pada pertengahan 2014, modal BNBR minus Rp 1,85 triliun.
Tjiendradjaja & Handoko Tomo, akuntan publik yang mengaudit laporan keuangan kuartal III-2014 perseroan menyatakan, defisiensi modal tersebut mengidikasikan adanya ketidakpastian material.
Hal ini dinilai dapat menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usaha. Terkait hal tersebut, manajemen BNBR menjelaskan ada beberapa rencana yang akan dilakukan perseroan.
D iantaranya, restrukturisasi utang melalui konversi menjadi saham, peningkatan modal melalui penerbitan saham dan penjualan aset, serta mengurangi investasi dalam bentuk saham. Selain itu, perseroan juga akan fokus dalam pengembangan kegiatan usaha manufaktur dan mengembangkan proyek infrastruktur sebagai sumber pendapatan berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News