CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Katalis positif membalut nikel


Selasa, 03 Januari 2017 / 22:04 WIB
Katalis positif membalut nikel


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Dorongan dari sektor manufaktur China yang positif jadi pendongkrak utama harga nikel di awal perdagangan tahun 2017 ini. Analis menduga peluang kenaikan akan terjaga setidaknya hingga pertengahan pekan sebelum rilis data tenaga kerja AS.

Mengutip Bloomberg, Selasa (3/12) pukul 11.45 WIB harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange terangkat 1,60% di level US$ 10.175 per metrik ton dibanding hari sebelumnya.

Ibrahim, Direktur PT Garuda Berjangka menuturkan sajian data caixin manufaktur China Desember 2016 tumbuh dari 50,9 menjadi 51,9 jelas jadi suntikan tenaga bagi komoditas logam industri termasuk nikel.

Pasalnya dengan dugaan pasokan yang masih akan mengempis, geliat manufaktur China sebagai salah satu konsumen terbesar akan menyedot pasokan yang ada. Artinya bisa menyebabkan ketidakseimbangan antara permintaan dan stok yang ada.

"Belum lagi kini pasar menunggu data manufaktur AS yang diduga juga turut tumbuh," tutur Ibrahim.

Apabila data ini benar dirilis positif, maka harga nikel diproyeksi bisa naik lagi walau mungkin rentangnya makin terbatas mengingat data manufaktur yang positif akan menopang kekuatan USD lanjutan dan itu berimbas buruk bagi komoditas.

Dilaporkan juga produksi stainless steel China sepanjang 2016 naik 11,87% menyentuh level 24,79 juta ton dibanding tahun 2015 lalu. Faktor ini juga turut mendukung terdongkraknya kenaikan permintaan nikel di Negeri Tirai Bambu.

"Selain juga timbul aksi bargain hunting sebelum rilis risalah FOMC tengah pekan nanti," tambah Ibrahim.

Pasca libur memang pelaku pasar berbondong memilih aset berisiko dan komoditas sebelum nantinya menanti lanjutan data ekonomi AS dan fokus ke proyeksi The Fed selanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×