Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto
Hingga tutup tahun, Samuel Sekuritas memproyeksikan pendapatan UNVR menjadi Rp 39,5 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 5,5 triliun. Hanya saja, pihaknya melihat marjin kotor di tahun 2021 akan tertekan ke angka 50,7% dikarenakan kenaikan harga bahan baku.
Dari kinerja saham, Unilever menunjukkan tren penurunan. Berdasarkan data RTI, sebulan terakhir hingga Jumat (22/10) saham UNVR naik 19,75%. Namun, dalam sepekan terakhir harga saham UNVR turun 8,92% dan hari ini ditutup melemah 3%.
Pebe melihat penurunan yang terjadi belakangan ini akibat antisipasi investor akan kinerja keuangan perusahaan. Untuk saat ini, Samuel Sekuritas sendiri masih dalam tahap analisa lebih lanjut. "Namun, untuk outlook 2022 kami cukup optimistis bahwa kinerja UNVR akan pulih," imbuhnya.
Baca Juga: Diterpa PPKM Darurat, Unilever (UNVR) raih laba Rp 4,4 triliun pada kuartal III 2021
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat bahwa secara teknikal dalam jangka pendek memang ada peluang UNVR terkoreksi terlebih dahulu.
"Hal ini juga tampak dari posisi MACD yang berpotensi deathcross dan Stochastic yang masih menunjukkan tanda-tanda koreksi dari area overbought-nya," sebutnya.
Oleh sebab itu, ia menyarankan untuk UNVR para pelaku pasar dapat buy on weakness terlebih dahulu dengan menjaga support krusial di Rp 3.800 dengan target harga terdekat di Rp 5.400 sekaligus resistance-nya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News