Reporter: Andy Dwijayanto, Rinaldi Mohamad Azka | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus menghijau sejak pekan lalu harus berhenti pada hari ini, Selasa (9/2). Pekan lalu, indeks berhasil bertengger di level 4.798 pada penutupan hari Jumat (5/2), sedangkan pada hari ini turun ke level 4.754.
Lanjar Nafi, Analis Reliance Securities mengatakan IHSG masih mengikuti bursa Asia yang melemah. Kondisi ini wajar mengingat indeks telah mengalami penguatan tertinggi di bursa global pada perdagangan sebelumnya. Hari ini juga diwarnai profit taking dengan net buy asing yang mencapai Rp 337,38 miliar.
"Ada koreksi wajar melihat pengaruh besar di atas resistance MA200 dan momentum yang sudah overbought. Hari ini terlihat pola bearish sarami dengan indikasi berbalik arah. Indikator stochastic juga sudah cukup jenuh beli, ada indikasi bollinger bank kembali masuk ke area bandnya, indikasi semuanya negatif," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (9/2).
Muhammad Al Amin, Analis Milenium Danatama Sekuritas mengatakan bahwa indeks pada hari ini diwarnai aksi profit taking dan sentimen global. Harga minyak yang jatuh dan tren pelemahan bursa global mendorong indeks memerah.
Di bursa Asia, Jepang terkoreksi sangat dalam hingga 5% disebabkan oleh masalah obligasi pemerintahan yang turun ke level nol akibat suku bunga negatif. "Indeks ditutup melemah -0,63% namun indeks masih dalam tren bullish besok masih berpotensi untuk melemah untuk menguji support," ujarnya.
Untuk perdagangan Rabu (10/2) besok, Amin memperkirakan indeks masih tertekan, akan bergerak pada rentang support 4.711 dengan resistance di level 4.811. Sedangkan Lanjar memperkirakan akan support 4.705 dengan resistance 4.800, indikasinya masih melanjutkan pelemahan menguji area support MA200.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
