Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan pekan lalu ditutup dengan penguatan 2,85% kembali mendekati level 4.800. Indeks terbang setelah Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal IV-2015 sebesar 5,01% year on year, melampaui ekspektasi pasar 4,8%.
Data positif akhir tahun diprediksi bisa menjadi landasan penguatan IHSG hingga akhir kuartal I tahun ini. Apalagi, kemarin, indeks mulai diwarnai aksi beli asing dan didorong penguatan kurs rupiah.
Terakhir, asing masih mencatat pembelian menjadi net buy Rp 2,32 triliun dari yang sebelumnya hanya Rp 361,33 miliar.
"Data Badan Pusat Statistik yang diumumkan cukup positif, prospek ke depan juga masih baik. Jadi bagus bagi pasar modal," Ujar Tito Sulistio, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Jumat (5/2).
Meski begitu, Reza Priyambada, Kepala Riset NH Korindo Securities mengingatkan, investor tetap harus memperhatikan kondisi pasar. Keadaan positif saat ini bisa berbalik jika suasana kurang kondusif.
"Tetap cermati sentimen pada laju IHSG terutama dari rilis data-data ekonomi dalam negeri dan global berupa rilis data-data manufaktur yang dapat menghapuskan harapan tersebut. Serta amati aksi asing yang dapat berbalik net sell jika kondisinya kurang kondusif," ujarnya dalam Weekly&Daily; Analysis, Senin (8/2).
Namun, bila data ekonomi yang akan dirilis beberapa pekan mendatang menunjukkan situasi baik, indeks akan terus menguat hingga akhir kuartal I tahun ini. Apalagi asing sudah mulai inflow. Indikasi lainnya, asing mulai memasuki sektor finansial.
"Kini pelaku pasar merasa semakin optimis terhadap jalannya IHSG setidaknya hingga kuartal I-2016 mengngat pelaku pasar asing kembali memasuki sektor finance yang mana telah lama bergerak sideways," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
