Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pergerakan rupiah diwarnai koreksi teknikal di tengah minimnya sentimen. Namun tren pergerakan rupiah masih cukup positif dengan dukungan fundamental dari dalam negeri.
Di pasar spot, Selasa (21/3) nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah tipis 0,03% ke level Rp 13.319 dibanding sehari sebelumnya. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah menguat 0,15% di Rp 13.308 per dollar AS.
Reny Eka Putri, Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk memaparkan, secara harian pergerakan rupiah sebenarnya minim sentimen, baik secara eksternal maupun internal. Namun, kondisi fundamental dalam negeri mendukung tren penguatan rupiah. "Jadi pelemahan rupiah saat ini merupakan koreksi teknikal," ujarnya.
Angka neraca perdagangan dalam negeri terus mengalami surplus dalam tiga bulan pertama tahun ini. Lalu cadangan devisa cukup tinggi di atas US$ 100 miliar. Sementara inflasi tetap stabil dan target pertumbuhan ekonomi tahun ini lebih tinggi dibanding tahun lalu.
Di sisi lain, dollar AS minim sentimen positif. Pelaku pasar sudah mengantisipasi potensi kenaikan suku bunga The Fed sebanyak dua kali tahun ini, dengan target menjadi 1,5% pada akhir tahun.
Sementara anggaran belanja pemerintahan Donald Trump hingga saat ini masih belum jelas. Pekan ini, rupiah menanti pidato dari sejumlah pejabat The Fed termasuk Gubernur Janet Yellen. "Selama target The Fed tidak berubah, rupiah akan relatif terkontrol," tutur Reny.
Meski demikian, Reny memprediksi rupiah akan melanjutkan koreksi teknikal pada Rabu (22/3).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News