Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus Covid-19 diperkirakan akan kembali meningkat usai libur natal dan tahun baru.
Analis Ciptadana Sekuritas Nicko Yosafat dalam riset 29 Desember 2023 menilai, peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia salah satunya disebabkan munculnya varian baru yaitu JN.1.
"Peningkatan kasus bisa mencapai 1.000-2.000 kasus harian setelah libur akhir tahun, melampaui angka Idul Fitri tahun lalu," kata Nicko dalam riset, Jumat (29/12).
Nicko pun memprediksi penjualan produk-produk farmasi dan peralatan medis akan meningkat, sehingga dapat memacu kinerja emiten farmasi pada kuartal IV-2023.
"Ke depannya, sektor ini siap untuk mengalami pertumbuhan yang signifikan yang didukung oleh meningkatnya permintaan akan produk gaya hidup sehat ataupun penyakit kronis," lanjut dia.
Baca Juga: Simak Deretan Saham Pilihan Panin Sekuritas Periode Januari 2024
Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 memang dipengaruhi tingginya mobilitas masyarakat sehingga risiko penularan virus akan meningkat usai liburan nataru.
"Lalu, emiten yang diuntungkan yaitu farmasi dan laboratorium atau rumah sakit," kata Jono kepada Kontan.co.id, Selasa (2/1).
Jono bilang, secara tren, kinerja emiten farmasi di kuartal IV akan lebih tinggi dibandingkan kinerja pada kuartal sebelumnya. Itu yang dialami PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
"Misalnya seperti SIDO dan KLBF lebih tinggi dari kuartal sebelumnya, sehingga ada kemungkinan harga sahamnya akan naik menjelang rilis laporan keuangan kuartal IV-2023," tuturnya.
Untuk jangka pendek, Jono merekomendasikan buy saham KLBF dengan target harga terdekat Rp 1.700 per saham.
Sementara, Nicko merekomendasikan buy saham KLBF dengan target harga Rp 2.020 per saham dan saham PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED) dengan target harga Rp 220 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News