Reporter: Adi Wikanto, Rashif Usman | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Analis rekomendasi emiten saham blue chip di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA). Setelah mengalami tren penurunan harga, saham JPFA akan mendapatkan sentimen positif dari program pemerintah.
Harga saham JPFA pada perdagangan hari ini, Kamis 10.20 WIB di level 1.780, naik 100 poin atau 5,95% dari pembukaan. Namun sejak awal tahun 2025, harga saham JPFA masih terakumulasi melemah sebesar 105 poin atau 5,57%.
Saham JPFA merupakan salah satu anggota Indeks LQ45 di BEI. Indeks LQ45 adalah salah satu indeks mayor yang berisi 45 saham paling likuid. Tak heran, sebagian besar saham LQ45 disebut sebagai saham blue chip.
Baca Juga: Ada yang Turun Harga, Cek Daftar SPBU Jabodetabek yang Jual Shell Super Hari Ini 4/9
Analis Panin Sekuritas, Sarkia Adelia, memprediksi performa JPFA akan membaik di semester kedua. Ia melihat adanya perbaikan struktural, terutama dengan dukungan dari program Makan bergizi Gratis (MBG).
"Jika pemerintah konsisten [dengan program MBG], maka permintaan akan semakin kuat yang mana itu berdampak positif bagi JPFA," jelas Sarkia.
Sarkia juga menyoroti strategi keuangan JPFA yang akan mengganti pinjaman dolar AS dengan pinjaman domestik, yang dinilai lebih efisien dan mengurangi risiko fluktuasi nilai tukar. Panin Sekuritas merekomendasikan buy saham JPFA dengan target harga Rp 2.200 per saham.
Tahun 205 ini, pemerintah mengalokasikan anggaran MBG sebesar Rp 71 triliun. Untuk tahun 2026, anggaran MBG meningkat lebih besar, yakni mencapai Rp 335 triliun dengan targetkan 82,9 juta penerima manfaat.
Baca Juga: Inilah Daftar Musisi Gratiskan Royalti Musik, Tapi Aturan Royalti Bukanlah Per Lagu
Kinerja JPFA
Kinerja keuangan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) semester pertama tahun 2025 memang kurang memuaskan. Pendapatan naik tipis, tapi laba bersih justru anjlok.
Namun, perusahaan tak patah arang. JPFA punya satu 'jurus pamungkas' yang diharapkan bisa mendongkrak performa di sisa tahun ini: program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah.
Menurut Direktur JPFA, Rachmat Indrajaya, program MBG sudah memberikan dampak positif bagi perusahaan. JPFA kini menjadi salah satu pemasok utama bahan baku, baik secara langsung ke dapur-dapur penyedia makanan maupun tidak langsung melalui koperasi. "Tentu dampaknya jelas memberikan dampak positif bagi JPFA," ujar Rachmat.
Meski begitu, pihak JPFA mengaku tidak memasang target pendapatan khusus dari program ini. Mereka lebih fokus untuk mengisi ruang yang ada dan berkolaborasi dengan pihak-pihak yang membutuhkan pasokan.
Selain mengandalkan program pemerintah, JPFA juga sudah menyiapkan enam strategi jitu untuk memacu kinerja, terutama setelah pendapatan dan laba mereka terkoreksi di paruh pertama tahun ini.
- Optimalisasi Bisnis Utama: JPFA akan fokus mengoptimalkan bisnis yang sudah digeluti, seperti perunggasan, perikanan, dan peternakan.
- Perkuat Hilir: Perusahaan akan memperkuat bisnis hilir dengan terus mengembangkan produk olahan dan produk konsumen.
- Sinergi: JPFA akan memperkuat kerja sama dan sinergi dengan semua pihak dalam rantai pasokan.
- Edukasi Protein Hewani: Perusahaan akan meningkatkan penetrasi produk mereka sambil mengedukasi masyarakat tentang pentingnya protein hewani. Langkah ini sejalan dengan program pemerintah untuk mengurangi stunting dan gizi buruk.
- Inovasi dan Digitalisasi: JPFA akan mendorong inovasi dan digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi operasional.
- Manajemen Keuangan Hati-hati: Perusahaan akan berhati-hati dalam investasi modal dan menjaga tingkat pinjaman untuk mengantisipasi risiko bisnis.
Tonton: Harga Beras Naik di 214 Daerah, Pemerintah Percepat Penyaluran SPHP
Selanjutnya: PLN Tawarkan Promo Tambah Daya 50%, Begini Cara dan Syaratnya
Menarik Dibaca: Daftar Promo Burger Favorit September 2025, McD hingga Burger King Harga Spesial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
