Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah saham membukukan peningkatan kapitalisasi pasar atau market cap sepanjang tahun 2022. Beberapa saham yang tadinya berkapitalisasi pasar miliaran rupiah di akhir tahun 2021, kini menyentuh triliunan rupiah.
Beberapa saham yang dimaksud adalah PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID), PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI), PT Indonesia Transport & Infrastructre Tbk (IATA), dan PT Gozco Plantations Tbk (GZCO).
Selain itu, ada juga PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE), PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT), PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI), PT RMK Energy PT (RMKE), dan PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT).
Di antara saham-saham itu, SHID mencetak kenaikan kapitalisasi pasar paling tinggi hingga 243,59% sejak awal tahun, menjadi Rp 2,99 triliun dari sebelumnya Rp 873,07 miliar.
Baca Juga: Harga CPO Bullish, Simak Rekomendasi Saham Emiten CPO Berikut Ini
Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menanggapi, peningkatan kapitalisasi pasar yang dialami saham-saham tersebut dipicu oleh kenaikan harga yang signifikan. Asal tahu saja, besaran kapitalisasi pasar dipengaruhi oleh jumlah saham beredar dan perubahan harga saham.
Adapun sepengamatannya, kenaikan harga saham yang signifikan terdorong oleh beragam faktor. Peningkatan harga bisa ditopang perbaikan kinerja emiten, sehingga sahamnya menjadi lebih menarik di mata investor. Biasanya, kenaikan harga semacam ini juga diikuti oleh penguatan volume.
Akan tetapi, bukan tidak mungkin kenaikan harga saham tidak disertai peningkatan volume atau volume perdagangannya tercatat minim. Saham-saham yang seperti ini tetap tidak likuid walaupun kapitalisasi pasarnya melesat. "Kalau seperti ini investor berhati-hati," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (3/3).
Dus, penting bagi investor untuk mencermati likuiditas sahamnya. Kenaikan harga saham idealnya dibarengi dengan volume transaksi yang ramai tiap harinya. Ini penting menjadi perhatian untuk menghindari agar harga saham yang anjlok tiba-tiba.
Selain likuiditas, investor juga perlu mencermati fundamental dan prospek suatu saham ke depan.
Baca Juga: Melihat Prospek Saham SMRA Sejalan Insentif Pajak Properti yang Diperpanjang
Sementara itu, Analis Kanaka Hita Solvera, Andhika Cipta Labora menanggapi, beberapa saham yang kapitalisasi pasarnya melesat itu memang terdorong oleh sentimen positif sektornya. Selain itu, beberapa saham juga terlihat tengah melakukan aksi korporasi.
GZCO misalnya, harga komoditas CPO sedang naik menjadi sentimen positif yang mengerek harga sahamnya, sehingga berpengaruh ke besaran kapitalisasi pasar. Asal tahu saja, per penutupan perdagangan Rabu (2/3), harga CPO menyentuh RM 6679/ ton.
Sementara untuk SMMT dan RMKE, keduanya tertopang harga komoditas batubara yang sedang meningkat dan sudah menyentuh US$ 440/ton pada kontract Maret 2021.
Untuk PSKT, beredarnya rumor perubahan bisnis dari sebelumnya perhotelan ke bisnis kendaraan listrik (EV) menjadi angin segar bagi sahamnya. Bisnis EV dipandang lebih menarik, apalagi dengan adanya wacana energi bersih yang terus menekan ketergantungan pada bahan bakar minyak.