kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kapan waktu yang tepat membeli obligasi?


Kamis, 19 September 2013 / 12:48 WIB
Kapan waktu yang tepat membeli obligasi?


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Jika suku bunga naik, maka yield yang akan diberikan obligasi juga akan naik. Inilah hukum pasar obligasi. Maka itu, kenaikan BI rate dianggap sebagai moment yang tepat untuk berinvestasi di obligasi.

Maya Kamdani, Head of Marketing BNP Paribas Investment Partners, menjelaskan, harga obligasi saat ini terpengaruh kenaikan suku bunga acuan. Jika suku bunga acuan naik, maka harga obligasi di pasar sekunder turun dan menyebabkan yield yang didapatkan investor menjadi lebih besar.

"Memang kalau beli sesuatu itu saat harga turun. Rata-ratanya kalau suku bunga naik 1%, harga obligasi di pasar sekunder akan turun 2% untuk durasi 2 tahun," jelas Maya saat temu wartawan di kantornya, Kamis (9/19).

Maya menjelaskan, investor juga bisa mendapat untung dua kali jika inflasi dan suku bunga di tahun depan lebih rendah jika dibandingkan tahun ini. "Karena suku bunga turun maka harga jual obligasi di pasaran akan naik," ujarnya. Itu artinya investor memiliki potensi capital gain di tahun berikutnya.

Perlu diketahui, tingkat kupon obligasi yang diterbitkan pemerintah akan menjadi benchmark obligasi yang diterbitkan pihak swasta. Pihak swasta akan mematok kupon lebih tinggi dibandingkan obligasi pemerintah.

Sebagai informasi, pemerintah sudah mengumumkan Obligasi Ritel Indonesia (ORI 010) yang memberi imbalan 8,5% per tahun dengan tenor 3 tahun. Imbalan itu lebih tinggi jika dibandingkan ORI 009 yang memberikan kupon 6,25%. ORI 009 diterbitkan pemerintah September 2012 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×