kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kantongi restu stock split, simak rekomendasi analis untuk saham Fast Food (FAST)


Jumat, 31 Januari 2020 / 21:04 WIB
Kantongi restu stock split, simak rekomendasi analis untuk saham Fast Food (FAST)
ILUSTRASI. Gerai KFC di kawasan Bintaro Jaya, Tangerang Selatan


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), emiten pengelola gerai ayam goreng KFC mendapat restu dari pemegang saham melakukan stock split dalam Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Selasa (28/1). 

Stock split akan dilakukan dengan perbandingan 1:2. Artinya, akan ada perubahan nilai nominal dari semula Rp 100 menjadi Rp 50 per saham. Adapun stock split akan direalisasikan di semester I-2020.

Dengan aksi korporasi ini harapannya saham FAST menjadi lebih likuid di pasar. Asal tahu saja pada penutupan perdagangan Jumat (31/1) harga saham FAST berada di level Rp 2.400. 

Baca Juga: FAST Menambah Gerai KFC dan Buka Taco Bell

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengatakan langkah stock split bisa mendorong likuiditas saham perusahaan dengan semakin bertambahnya jumlah saham yang beredar.

Di sisi lain, prospek saham FAST ke depannya lebih menarik. Jika dilihat dari sektornya, FAST layak dilirik karena produk makanannya dikonsumsi oleh banyak orang. Sehingga, dari kinerjanya, FAS bisa membukukan pendapatan yang bertumbuh. 

Asal tahu saja, hingga kuartal III 2019, FAST mencatatkan kenaikan pendapatan hingga 13,09% year on year (yoy) menjadi Rp 5,01 triliun dari periode yang sama tahun 2018 yang sebesar Rp 4,43 triliun. Sementara itu, laba periode berjalan juga terkerek 81,55% menjadi Rp 175,69 miliar pada kuartal III-2019. 

"FAST buy on weakness di area Rp 2.000 hingga Rp 2.100 dengan target Rp 2.600," kata Chris, Jumat (31/1). 

Analis Bina Artha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama juga melihat stock split idealnya memang bisa membantu likuiditas perusahaan. Sebab, stock split membuat saham lebih atraktif karena menjadi lebih murah sehingga terjangkau oleh investor ritel. 

Akan tetapi menurut Nafan, saham FAST akan sedikit berat karena dilihat dari volume perdagangan sahamnya yang masih kecil. Berdasar data dari RTI Business,  per Jumat (31/1) volume saham yang diperdagangkan sebanyak 3.400 saham dengan  frekuensi hanya 9 kali. 

Baca Juga: Marak pemberitaan virus corona, penjualan Fast Food Indonesia (FAST) tidak berdampak

Walaupun  begitu, Nafan mengapresiasi langkah FAST melakukan stock split dan ekspansinya menghadirkan Taco Bell di Indonesia. 

Rencananya, pada 12 bulan pertama FAST akan menghadirkan lima gerai di Jakarta. Ini bisa menjadi sentimen positif bagi perusahaan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×