Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi
Analis Bina Artha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama juga melihat stock split idealnya memang bisa membantu likuiditas perusahaan. Sebab, stock split membuat saham lebih atraktif karena menjadi lebih murah sehingga terjangkau oleh investor ritel.
Akan tetapi menurut Nafan, saham FAST akan sedikit berat karena dilihat dari volume perdagangan sahamnya yang masih kecil. Berdasar data dari RTI Business, per Jumat (31/1) volume saham yang diperdagangkan sebanyak 3.400 saham dengan frekuensi hanya 9 kali.
Baca Juga: Marak pemberitaan virus corona, penjualan Fast Food Indonesia (FAST) tidak berdampak
Walaupun begitu, Nafan mengapresiasi langkah FAST melakukan stock split dan ekspansinya menghadirkan Taco Bell di Indonesia.
Rencananya, pada 12 bulan pertama FAST akan menghadirkan lima gerai di Jakarta. Ini bisa menjadi sentimen positif bagi perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News