Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli
Manajemen KLBF mengungkapkan bahwa akan menerbitkan 15 hingga 20 produk baru, termasuk 7 alat kesehatan terbaru dan beberapa obat-obatan generik yang menjadi andalan program BPJS di tahun 2024.
Putu turut melihat, KLBF memperluas portofolio produk di bidang kesehatan konsumen dan nutrisi. Mengingat semakin banyaknya acara olahraga, KLBF memanfaatkan momentum untuk meluncurkan produk baru, EJ Sports Gel, yang telah diterima dengan baik di pasar dan catatkan penjualan sebesar 26% YoY di tahun 2023.
Selain itu, kontribusi produk terjangkau seperti Chil-Go telah berkinerja baik, menghasilkan pertumbuhan penjualan yang lebih tinggi sebesar 25% YoY pada tahun 2023. Hasilnya, perusahaan terus memperluas portofolio produk terjangkaunya, dengan produk Ready To Drink (RTD) susu steril, Entrasol, akan diluncurkan pada tahun ini untuk melayani konsumen dengan harga lebih tinggi.
Baca Juga: Langkah Kalbe Farma (KLBF) Incar Pertumbuhan Laba Dobel Digit pada 2024
“KLBF memperluas portofolio produk di bidang kesehatan konsumen dan nutrisi,” ujar Putu kepada Kontan.co.id, Selasa (27/2).
Analis Indo Premier Sekuritas Lukito Supriadi mengatakan, KLBF membidik pertumbuhan penjualan sekitar 6%-7% yoy dengan pertumbuhan laba bersih 13-15% yoy di tahun 2024. Dari segi segmen, farmasi diperkirakan tetap menjadi pertumbuhan mesin dengan target 8-9%yoy didorong oleh bahan biologis dengan penjualan biosimiliar diperkirakan meningkat dua kali lipat dan obat generik tanpa merek dengan target pertumbuhan pada usia remaja.
Selain itu, peralatan medis diperkirakan berkontribusi 5% dari penjualan yang diperkirakan tumbuh 13-15% yoy dengan memanfaatkan kandungan lokal, sekaligus kesehatan konsumen dan gizi diharapkan tumbuh sebesar 5-6% yoy.
“Singkatnya, target pertumbuhan laba bersih KLBF dari peningkatan margin laba kotor berkat input berbiaya lebih rendah dan sedikit perubahan pada bauran produk,” kata Lukito dalam riset 21 Februari 2024.
Analis Mirae Asset Sekuritas Andreas Saragih menambahkan, transformasi sistem pengadaan e-katalog BPJS dan implementasi BPJS Kesehatan Omnibus Law diperkirakan akan berdampak positif bagi KLBF, khususnya bagi pendapatan. Hal ini diyakini akan menghasilkan unit penyimpanan stok (SKU) yang lebih tinggi, peningkatan volume penjualan, dan harga jual rata-rata (ASP) yang lebih tinggi untuk produk-produk tidak bermerek.
Baca Juga: KLBF Mengincar Laba Tumbuh Dua Digit
“Kebijakan yang mendukung akan mendorong pertumbuhan volume penjualan KLBF,” ujar Andreas dalam riset 12 Januari 2024.
Di samping itu, Andreas melihat, pemulihan margin KLBF karena normalisasi harga bahan baku dan perputaran yang lebih tinggi (high turnover). Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan peningkatan margin dalam waktu dekat, didukung oleh normalisasi harga bahan baku, khususnya susu skim bubuk dan Bahan Farmasi Aktif (API), dan pengurangan hari persediaan yang dipandu 130 hari.
Andreas merekomendasikan Trading Buy untuk KLBF dengan target harga sebesar Rp1,760 per saham. Sementara Lukito menyarankan Hold untuk KLBF dengan target harga Rp 1,620 per saham.
Kalau Putu mempertahankan rekomendasi Beli untuk KLBF dengan target harga sebesar Rp1.700 per saham. Risiko negatif yang perlu diperhatikan meliputi kenaikan biaya bahan baku dan pelemahan rupiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News