Reporter: Rashif Usman | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencetak kinerja keuangan yang menggembirakan baik dari sisi laba dan penjualan hingga kuartal III-2024.
Melansir laporan keuangannya di BEI Kamis (31/10), Kalbe Farma mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,37 triliun, naik 15,17% dari Rp 2,06 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Dengan begitu laba per saham dasar mencapai Rp 51,34, naik dari periode yang sama tahun lalu Rp 44,39.
Sementara pendapatan KLBF juga tumbuh 7,43% dari Rp 22,56 triliun di kuartal III-2023 menjadi Rp 24,23 triliun pada periode sembilan bulan pertama tahun 2024. Beban pokok penjualan Kalbe tercatat Rp 14,72 triliun, naik dari periode yang sama tahun lalu Rp 13,65 triliun.
Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) Mengincar Pertumbuhan Laba 13%-15% di Tahun 2024
Alhasil, laba bruto perusahaan mencapai Rp 9,51 triliun, naik 6,89% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 8,9 triliun.
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Irawati Setiady menilai kinerja sembilan bulan pertama tahun 2024 menunjukkan tanda pemulihan yang baik dari sisi volume permintaan dibarengi dengan margin yang stabil.
Berbagai inisiatif strategis berjalan sesuai rencana khususnya untuk membangun ekosistem onkologi, obat biologi, obat generik dan alat kesehatan.
"Dengan tetap mewaspadai gejolak eksternal dari kondisi finansial dan geopolitik global, kami percaya bahwa perseroan mampu terus tumbuh dan memanfaatkan peluang dalam industri kesehatan Indonesia dalam memperkuat kemandirian kesehatan Indonesia," kata Irawati dalam keterangan resminya, Kamis (31/10).
Dalam rinciannya, penjualan domestik dari segmen obat resep mencapai Rp 6,25 triliun, produk kesehatan Rp 2,74 triliun, nutrisi Rp 6,04 triliun serta distribusi dan logistik Rp 7,86 triliun.
Sementara dari penjualan ekspor, segmen obat resep mencapai Rp 639,68 miliar, produk kesehatan Rp 544,37 miliar, nutrisi Rp 128,93 miliar serta distribusi dan logistik sebesar Rp 9,2 miliar.
Kalbe Farma memiliki total aset sebesar Rp 28,75 triliun di 30 September 2024, naik dari posisi 31 Desember 2024 sebesar Rp 27,05 triliun. Sementara total ekuitas perusahaan mencapai Rp 23,91 triliun pada periode sembilan bulan pertama 2024, tumbuh dari Rp 23,12 triliun di akhir tahun 2023.
KLBF mencatatkan saldo kas dan setara kas akhir periode sebesar Rp 4,17 triliun per September 2024, melonjak dari Rp 2,71 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Irawati mengungkapkan secara keseluruhan penjualan bersih domestik bertumbuh sebesar 8,4% sementara penjualan bersih ekspor mengalami tekanan sebesar 7,4% dibandingkan kuartal III-2024 terutama disebabkan adanya kendala di beberapa negara ekspor seperti ketidakstabilan politik, pembatasan izin impor, dan pelemahan daya beli konsumen.
Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) Incar Pertumbuhan Penjualan High Single Digit di Akhir Tahun 2024
"Kalbe tetap fokus untuk melanjutkan strategi penetrasi dan portofolio produk ekspor. Di tengah risiko geopolitik dan fluktuasi keuangan global, perseroan akan terus mengelola rantai pasokan dan mengelola persediaan dengan tetap mengutamakan ketersediaan produk," jelasnya.
Untuk mempertahankan margin ke depan, perusahaan akan terus menjaga efisiensi bisnis dengan pemanfaatan digitalisasi serta mengelola efektivitas pemasaran untuk meningkatkan pertumbuhan.
Strategi kenaikan harga akan diterapkan secara selektif dengan memperhatikan kondisi daya beli masyarakat. KLBF juga mencadangkan kas dalam dolar Amerika Serikat (AS) sebagai mitigasi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, mengingat sebagian besar bahan baku masih harus diimpor.
Irawati juga menyampaikan bahwa perusahaan mempertahankan outlook 2024 dengan pertumbuhan penjualan pada kisaran 6%–7%, pertumbuhan laba bersih pada kisaran 13%–15%, serta kebijakan dividen dengan rasio 45%–55% terhadap laba bersih 2023.
KLBF melanjutkan program pembelian kembali saham dengan anggaran Rp 1 triliun untuk mendukung harga saham dan memberikan nilai yang optimal bagi pemegang saham.
Selanjutnya: OttoDigital Gandeng Bank Index Tingkatkan Digitalisasi Keuangan
Menarik Dibaca: Hujan Turun di Semua Daerah, Ini Proyeksi Cuaca Besok (1/11) di Yogyakarta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News