Reporter: Aris Nurjani | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menyetujui pembagian dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp 1,76 triliun atau setara Rp 38 per saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 3 Mei 2023.
Direktur Keuangan KLBF, Bernadus Karmin Winata. mengungkapkan total jumlah dividen yang akan dibagikan dalam tahun buku 2022 kepada para pemegang saham sebesar Rp 1,76 triliun.
"Dibagikan dividen Rp 38 per saham dibandingkan 50,2% pada tahun sebelumnya. Sementara rasio pembayaran dividen atau dividen payout ratio (DPR) di kisaran 52,5% dari laba bersih,"katanya pada paparan publik KLBF, Rabu (3/5).
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham yang Diuntungkan dari Penguatan Rupiah
Adapun, KLBF terakhir kali membagikan dividen total sebesar Rp 35 per saham untuk tahun buku 2021. Dividen itu merefleksikan rasio pembayaran sebesar 50,9% dari laba bersih.
Manajemen KLBF akan melakukan pembayaran dividen saham sebesar Rp 38 per saham. Rencana pembayaran dividen saham KLBF tersebut akan dilakukan pada 3 minggu atau 1 Bulan setelah persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari Rabu (3/5).
Bernadus mengatakan Ini konsisten dengan strategi dividend payout yang dilakukan Kalbe Farma yaitu tetap mempertahankan rasio payout sekitar 45% sampai dengan 55% dengan memperhatikan ketersediaan dana dan kebutuhan pendanaan internal.
Baca Juga: Saham-Saham Ini Diburu Asing, Cermati Rekomendasi Analis Berikut
Pemulihan kondisi makroekonomi pasca pandemi menciptakan peluang pertumbuhan. KLBF terus menerapkan strategi untuk menjaga pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis Perseroan, sambil tetap mewaspadai dampak inflasi serta gangguan rantai pasokan yang berkepanjangan.
KLBF senantiasa memperhatikan pentingnya pengelolaan rantai pasok, mengelola kenaikan biaya bahan baku dengan kebijakan kenaikan harga, mengelola portofolio produk, dan menjaga efisiensi biaya operasional.
Perseroan juga mempertahankan likuiditas keuangan yang kuat untuk mengelola modal kerja dan melakukan ekspansi. Perseroan terus berfokus melakukan inovasi produk dan layanan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Di tahun 2023, Perseroan tetap optimis akan potensi pertumbuhan dan memproyeksikan pertumbuhan penjualan dan laba bersih sebesar 13-15%.
Kalbe Farma akan mempertahankan anggaran belanja modal atau capex sebesar Rp 1 triliun. Alokasi dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan distribusi. Anggaran belanja juga akan digunakan untuk pemeliharaan dan penyelesaian proyek yang sedang berjalan.
Baca Juga: Saham-Saham Ini Diburu Asing, Berikut Saran Analis
Sebagai informasi, KLBF mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 855,71 miliar pada tiga bulan pertama 2023. Angka ini naik 2,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 834,88 miliar.
Adapun, kenaikan laba didorong oleh kenaikan penjualan sebesar Rp 7,86 triliun pada kuartal I 2023 atau naik 12,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 7 triliun.
Dengan efisiensi yang diterapkan, laba usaha KLBF naik 9,4% menjadi Rp 1,15 triliun pada kuartal I 2023 dan rasio laba usaha terhadap penjualan sebesar 14,6%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News