Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Manajemen PT Adhi Karya Tbk (ADHI) bisa bernapas lega. Pemerintah akhirnya menyuntikkan dana penyertaan modal negara (PMN) ke PT Kereta Api Indonesia (KAI). Nilainya sebesar Rp 2 triliun. Hal ini akan menopang kinerja ADHI.
Sebab, dana ini akan digunakan untuk mendukung kelanjutan proyek ligh rail transit (LRT) Jabodetabek. "Dengan adanya PMN itu, KAI bisa melakukan leverage untuk pinjaman," ujar Direktur Keuangan ADHI Harris Gunawan, pada KONTAN, Jumat (21/7). Dana hasil pinjaman tersebut bisa langsung dibayar ke ADHI untuk meneruskan proyek senilai sekitar Rp 19,7 triliun tersebut.
Seperti diketahui, pada 19 Juli lalu, DPR memberikan persetujuan soal PMN kepada KAI senilai Rp 2 triliun. Pada tahun sebelumnya, KAI juga memperoleh PMN dengan nilai yang sama, Rp 2 triliun. Jadi, KAI sudah memiliki dana setidaknya Rp 4 triliun. Berdasarkan hal itu, KAI bisa melakukan leverage dua atau tiga kali dari total PMN.
Anggaplah KAI me-leverage dua kali dan membuat financial closing di sisa tahun ini. Jadi, pinjaman yang bisa diperoleh KAI mencapai Rp 8 triliun. Ditambah PMN, KAI punya duit hingga Rp 12 triliun.
Dari dana sebesar itu, minimal Rp 9 triliun bisa dibayar ke ADHI untuk melanjutkan proyek LRT. "Dengan pembayaran itu, maka nanti progres penyelesaian proyek hingga akhir tahun ini bisa sekitar 28%-30%," ungkap Harris.
Saat ini, pengembangan proyek LRT tersebut baru 17,5%. Harris memastikan, hal ini masih on track, sehingga ADHI yakin bisa menyelesaikan proyek LRT tepat waktu pada Mei 2019.
Reza Priyambada, analis Binaartha Parama Sekuritas, menilai, PMN memang bisa menambah nafas sementara bagi ADHI. Tapi, hal ini tidak sepenuhnya menjadi sentimen positif bagi saham perusahaan pelat merah tersebut.
Sebab, masih ada proyek LRT tahap kedua yang wajib dilakukan. "Untuk penyelesaian hingga proyek benar-benar rampung, itu yang ditunggu kejelasannya," ujar Reza.
Dia merekomendasikan neutral saham ADHI dengan target Rp 2.230 per saham. Harga ADHI Jumat lalu turun 2,29% ke Rp 2.130 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News