kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45902,26   -24,47   -2.64%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kabar akuisisi terbangkan saham Bank Pundi


Rabu, 25 November 2015 / 07:09 WIB
Kabar akuisisi terbangkan saham Bank Pundi


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kabar akuisisi saham PT Bank Pundi Indonesia Tbk (BEKS) oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melambungkan harga saham BEKS. Saham perseroan ini meroket 35% sampai menyentuh batas auto rejection menjadi Rp 81 per saham, Selasa (24/11).

Padahal, lonjakan ini hanya ditopang oleh volume transaksi 353.824 lot. Para analis mengingatkan trader maupun investor berhati-hati mencermati kenaikan saham BEKS. Kenaikan harga itu tak diimbangi volume dan nilai transaksi yang besar.

Pengamat pasar modal Teguh Hidayat mengatakan, kenaikan saham BEKS belum tentu berlanjut lama. Kenaikannya bisa melambung dengan cepat dan sangat berpotensi untuk langsung melorot.

"Bisa saja dalam beberapa hari ini naik terus. Tapi, kenaikan yang terlalu cepat itu perlu diwaspadai," kata Teguh kepada KONTAN, kemarin.

Trader maupun investor harus tetap memperhatikan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI)\, terutama soal prospektus rights issue BEKS yang akan menjadi pintu masuk Pemprov Banten.

"Saat ini pembahasan akuisisi BEKS oleh Pemprov Banten masih due dilligence. Artinya, belum final," tandas Teguh.

Dua hari lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, Pemprov Banten akan mengakuisisi 50% saham Bank Pundi, melalui Banten Global Development. Tapi, hingga kemarin Bursa Efek Indonesia (BEI) belum mendapatkan perbaikan prospektus rights issue BEKS.

Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, mengatakan, BEI sudah meminta konfirmasi mengenai rencana rights issue ini. Prospektus awal BEKS masuk meja BEI pada 23 Oktober 2015 lalu.

Pada prospektus awal, BEKS mematok harga rights issue antara Rp 200-Rp 225 per saham dengan target perolehan dana maksimal Rp 619,49 miliar. Pada 4 November, BEI melayangkan surat ke BEKS untuk menanyakan aksi korporasi itu.

Dalam jawabannya ke BEI, BEKS mengakui ada beberapa kesalahan yang harus dibenahi dari prospektusnya. "Sudah kami kirimkan surat permintaan tambahan informasi. Kami masih menunggu jawaban," ujar Samsul kepada KONTAN, kemarin.

BEKS baru akan menggelar RUPSLB pada 30 November terkait rencana rights issue. Di sisi lain, BEKS belum mengumumkan secara resmi siapa yang akan menjadi pembeli siaga rights issue karena masih dalam proses evaluasi keuangan dan pembicaraan dengan pemegang saham pengendali.

Pemegang saham mayoritas BEKS adalah PT Recapital Securities yang menggenggam 67,85% saham. Pemegang saham lain adalah IF Services Netherlands BV sebesar 13,34%, Pershing LLC 10,71%, dan publik 8,10%.

David N. Sutyanto, Analis First Asia Capital, mengingatkan, investor harus tetap berpegang teguh pada keterbukaan informasi, seperti prospektus aksi korporasi. Sebelum mengambil keputusan, sebaiknya investor menunggu prospektus resmi.

"Cermati juga aksi korporasinya. Pemprov Banten tak akan semudah itu mengambilalih saham BEKS dari proses rights issue," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×